Sebelumnya, disebutkan bahwa salah satu sponsor global Formula E Jakarta adalah perusahaan bir asal Belanda, Heineken. Hal ini lantas menjadi polemik dan sorotan publik.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Jumat, 27 Mei 2022 - 13:34 WIB
WowKeren - Tidak lama lagi, atau tepatnya pada 4 Juni 2022 mendatang, Formula E Jakarta akan berlangsung di Ancol, Jakarta Utara. Dalam acara balap mobil listrik ini, disebut bahwa produk bir akan menjadi sponsor. Namun hal ini lantas menjadi polemik.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung tentang sakit hati mayoritas masyarakat Tanah Air. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas pun mengingatkan pemerintah daerah agar memperhatikan nilai-nilai ajaran agama yang dianut mayoritas penduduk setempat ketika mengeluarkan suatu kebijakan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni memastikan bahwa tidak akan ada penjualan bir maupun pemasangan logo bir di ajang balap mobil listrik internasional itu. Sahroni mengatakan hal ini telah diputuskan setelah adanya perundingan dengan Formula E Operation (FEO).
"Perlu ditegaskan bahwa tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Jakarta E-Prix," ujar Sahroni kepada wartawan, Jumat (27/5). "Selain itu, perlu diketahui bahwa Heineken adalah sponsor global FEO, yang hadir dalam seluruh seri balapan Formula E di berbagai kota, termasuk di Diriyah, Arab Saudi."
Lebih lanjut, Sahroni juga memastikan tidak akan ada penggunaan sampanye beralkohol saat penyerahan pemenang ajang Formula E Jakarta. Selain itu, logo perusahaan bir asal Belanda itu juga akan diganti dengan tagline "When You Drive, Never Drink".
Sahroni lantas menekankan bahwa FEO sendiri menghormati nilai-nilai masyarakat di negara yang menjadi penyelenggara Formula E. Bahkan FEO disebut bakal melakukan penyesuaian dengan budaya lokal negara penyelenggara Formula E.
"Pihak FEO, Heineken, dan perusahaan lainnya pun menjunjung tinggi budaya lokal dan nilai-nilai masyarakat negara yang menjadi tuan rumah gelaran Formula E," jelas Sahroni. "Jadi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi di negara masing-masing. Ini adalah komitmen yang sudah ditegaskan sejak awal."
(wk/tiar)
