Khilafatul Muslimin Ungkap Alasan Gelar Konvoi Motor Kebangkitan Khilafah, Klaim Tak Ganggu Keamanan
Nasional

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak rombongan tersebut mengenakan seragam berwarna hijau dan membawa bendera putih. Ada pula yang membawa papan bertuliskan, 'Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah'.

WowKeren - Sejumlah pengemudi motor melakukan konvoi dengan membawa atribut khilafah baru-baru ini. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak rombongan tersebut mengenakan seragam berwarna hijau dan membawa bendera putih.

Ada pula yang membawa papan bertuliskan, "Jadilah Pelopor Penegak Khilafah 'ala Minhajin Nubuwwah". Papan lain berbunyi, "Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah". Video itu disebut diambil di Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu (29/5).

Kekinian, Khilafatul Muslimin mengakui diri sebagai pihak yang melakukan konvoi motor tersebut. Menurut Amir Khilafatul Muslim DKI Jakarta, Abudan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin untuk mensyiarkan khilafah sebagai bagian dari ibadah.

"Apakah itu motor syiar keliling Jakarta itu kerjaan kami? Itu benar, namanya motor syiar. Kegiatannya bermotor kita menyiarkan khilafah. Kok mensyiarkan khilafah? Karena khilafah bagian dari ibadah," ungkap Abudan kepada CNN Indonesia, Selasa (31/5).

Syiar khilafah dengan konvoi motor itu disebutnya sebagai instruksi dari tingkat struktur Daulah. Adapun struktur tertinggi Khilafatul Muslimin dipegang oleh Khalifah Pusat, diikuti oleh Daulah, Ummul Qura, hingga Kemasulan.


"Nah, apakah itu (konvoi motor) ada instruksi pusat? Bukan pusat, tapi dari tingkat Daulah," jelasnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan untuk mensyiarkan khilafah untuk tujuan ibadah. Kegiatan konvoi motor itu disebut Abudan telah berlangsung sejak medio 2018 lalu.

Sedianya, konvoi motor itu digagas menjelang acara bertajuk "Syiar Kekhilafaan Islam Dunia" di Jakarta sebagai rangkaian pra acara. Setelah acara itu berakhir, konvoi motor syiar khilafah tersebut justru dijadikan sebagai agenda rutin.

"Ini sudah berlangsung dari 2018. Nah pas tahun 2019 lalu kami tetap mengadakan tapi diubah jadi empat bulan sekali. Apakah hanya di Jakarta? Tidak. Di seluruh pulau Jawa. Di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, kawasan Priangan, Sumedang, Cirebon, Brebes, Tegal, Klaten, Solo, itu Jateng. Terus ada di Surabaya dan sekitarnya," paparnya.

Lebih lanjut, Abudan menjelaskan bahwa kovoi motor syiar khilafah tersebut sama sekali tidak memiliki tujuan mengganggu ketertiban atau keamanan negara. Kegiatan itu disebut sebagai sarana untuk tukar pikiran dan pendapat tentang khilafah.

"Apakah ini akan mengganggu ketertiban, mengganggu keamanan? Tidak sama sekali. Justru keinginan kami bisa audiensi, bisa tukar pikiran dan pendapat bahwa kami khilafah bukan merebut kekuasaan, bukan bicara berkuasa. Bukan," tegasnya. "Bahwa ada komentar-komentar bahwa 'khilafah harus dibasmi karena bertentangan ideologi'. Tidak seperti itu. Kita tak bercita-cita ingin merongrong wibawa negara. Tidak sama sekali. Kita mau merebut kekuasaan? Tidak sama sekali. Kita bagaimana mau wujudkan Islam rahmatan lil alamin."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait