Puan Maharani Perjuangkan Cuti Melahirkan Ditambah Jadi 6 Bulan: Ini Penting
dpr.go.id
Nasional

Ketua DPR, Puan Maharani mengungkap rencana untuk menambah cuti melahirkan menjadi 6 bulan dalam RUU KIA. Puan juga menyinggung soal kemungkinan WFH (work from home).

WowKeren - Ketua DPR, Puan Maharani kini tengah memperjuangkan penambahan cuti hamil dalam Rancangan Undang Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA). Puan Maharani pun meminta dukungan kepada ibu-ibu hamil dan ibu siap hamil terkait RUU KIA tersebut.

"Dalam RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak nantinya ibu melahirkan cutinya InsyAllah dari tiga bulan tambah jadi enam bulan," kata Puan saat membuka acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat, di Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (18/6).

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDIP itu mengungkapkan, DPR akan membahas terkait teknis penambahan cuti setelah melahirkan bersama pemerintah. Puan juga mengungkap adanya kemungkinan WFH untuk 3 bulan setelah cuti melahirkan. Menurut Puan Maharani, hal itu sangat penting untuk membangun ikatan antara ibu dan anak.

"Nanti tiga bulan selanjutnya apakah nanti work from home (WFH) karena sekarang ada bekerja dari rumah tapi tetap bersama bayinya ini penting sehingga kedekatan antara ibu dan anak bisa lebih dekat," terangnya.


Puan Maharani menjelaskan perlunya penambahan durasi cuti setelah melahirkan karena kedekatan ibu dan anak sangat penting terutama sesudah dilahirkan. Memang, kata Puan, tiga bulan dirasa sudah cukup tapi kalau bisa enam bulan kenapa tidak. Oleh karena itu, Puan meminta dukungan agar RUU KIA bisa segera dibahas dan disahkan.

"Sebenarnya cuti 3 bulan itu udah cukup, tapi DPR ngusuli 6 bulan dan kalau bisa disetujui kenapa enggak dibuat RUU-nya. Jadi dukung ya (RUU KIA) itu semua ya terima kasih," pesan Puan Maharani.

Pengamat Hukum Tata Negara dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti turut memberikan tanggapan mengenai sikap Puan dalam memperjuangkan cuti melahirkan. Bivitri menilai usulan cuti hamil menjadi enam bulan dalam RUU KIA bukanlah usulan pribadi Puan Maharani secara pribadi. Bivitri juga mengungkap bahwa substansi terkait cuti enam bulan bagus dan telah lama didorong.

"Itu sebenarnya bukan usulan Puan pribadi. Itu adalah bagian dari RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak yang sudah lama digodok oleh DPR dan sekarang sudah menjadi RUU usul inisiatif DPR. Puan waktu itu menanggapi waktu ketok palu menetapkan RUU itu sebagai usul inisiatif dan segera dibahas," ungkapnya.

"Apalagi kalau kita baca naskah RUU nya, juga disebutkan bahwa selama cuti, si ibu tidak boleh kehilangan hak-haknya sebagai pekerja," pungkas Bivitri.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait