Aceh Barat Catat Ribuan Ternak Terjangkit PMK, 2 Di antaranya Sudah Mati
Unsplash/Ellie Cash
Nasional

Menjelang Idul Adha, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan pun belum juga mereda. Bahkan di Aceh Barat ribuan hewan ternak terjangkit PMK, bahkan hingga ada yang mati.

WowKeren - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan hingga saat ini masih melanda sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Aceh Barat.

Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Aceh Barat bahkan mencatat ada 1.024 hewan ternak seperti kerbau dan sapi yang terjangkit wabah PMK. Kepala Disbunnak Kabupaten Aceh Barat, Danil Adrial mengatakan dari ribuan hewan ternak yang terjangkit PMK, 2 di antaranya sudah mati.

Menurut Danil, dua ekor ternak yang mati akibat wabah PMK itu terdiri dari satu ekor sapi dan kerbau. Ia pun menjelaskan ternak yang terjangkit PMK di Aceh Barat itu saat ini tersebar di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Woyla sebanyak 60 ekor, Kecamatan Woyla Timur 32 ekor, dan Kecamatan Sungai Mas 13 ekor.

Selanjutnya di Kecamatan Bubon satu ekor, Kecamatan Arongan Lambalek 909 ekor, Kecamatan Meureubo 3 ekor, serta Kecamatan Samatiga 6 ekor. Sementara itu, 110 hewan ternak yang terjangkit PMK sudah dinyatakan sembuh.

"Yang sembuh ada di Kecamatan Arongan Lambalek sebanyak 97 ekor dan 13 ekor di Kecamatan Woyla," ujar Danil, dilihat dari Antara, Senin (20/6).


Danil kemudian menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan penyembuhan terhadap ternak sapi dan kerbau yang terpapar PMK. Adapun upaya penyembuhan ini dilakukan dengan pemberian asupan vitamin.

Seperti yang diketahui, pemerintah juga telah melakukan vaksinasi PMK hewan perdana pada 14 Juni 2022 lalu. Vaksinasi ini dilakukan seiring dengan tibanya vaksin PMK tahap pertama pada 12 Juni 2022.

Sementara untuk vaksin tahap kedua diketahui sudah tiba melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/6) malam. Vaksin PMK yang dikirim dari Prancis itu disebut diprioritaskan untuk hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning.

Sementara terkait dengan mekanisme pendistribusian vaksin tahap kedua itu nantinya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dinas peternakan, dan para pengawas di lapangan agar dalam proses pendistribusiannya tepat sasaran.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyampaikan untuk mempercepat vaksinasi massal, pihaknya menggelar training of trainers (ToT) guna melatih dan mempersiapkan tenaga kesehatan hewan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait