Jokowi Minta Semua Jemaah Haji yang Baru Pulang Divaksin Booster Sebelum Dijemput Keluarga
haji.kemenag.go.id
Nasional

Dosis booster diberikan untuk melindungi masyarakat dan sejauh ini terbukti efektif dalam memberikan proteksi ekstra dari kemungkinan dirawat di rumah sakit atau meninggal karena COVID-19.

WowKeren - Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh jemaah haji Indonesia yang baru pulang dari Tanah Suci segera disuntik vaksin COVID-19 dosis ketiga alias booster. Instruksi tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas tentang evaluasi PPKM pada Senin (18/7).

"Bapak Presiden memberikan arahan untuk semua jemaah haji yang baru pulang dan belum di-booster diminta sambil menunggu di asrama haji, sebelum dijemput oleh keluarganya, bisa di-booster," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar capaian vaksinasi booster terus dipercepat. Mengingat dosis booster diberikan untuk melindungi masyarakat dan sejauh ini terbukti efektif dalam memberikan proteksi ekstra dari kemungkinan dirawat di rumah sakit atau meninggal karena COVID-19.

"Bapak Presiden memberikan arahan agar vaksinasi booster itu dipercepat. Beberapa kegiatan masyarakat nanti akan kita minta agar diwajibkan vaksinasi booster," ujar Budi. "Tujuan (vaksin booster) untuk melindungi masyarakat, kalau terkena jangan sampai masuk rumah sakit, dan jangan sampai wafat."


Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa semua jemaah haji yang pulang ke Indonesia akan melalui pemeriksaan kondisi kesehatan. Jemaah yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi dapat langsung pulang tanpa menjalani karantina.

"Jika terdeteksi ada jemaah dengan demam tinggi di atas 37 derajat celcius panitia akan langsung berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 untuk diberikan penanganan," jelasnya. "Saya berharap kepulangan dari jamaah haji ini semuanya dapat berjalan dengan lancar dan sehat walafiat. Karena itu tetap jaga protokol kesehatan dan beristirahat yang cukup."

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan sistem skrining kesehatan berlapis untuk jemaah haji yang kembali ke Tanah Air. "Skrining yang dimaksud adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner dan thermal gun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di Asrama Haji Debarkasi," paparnya.

Jemaah yang memiliki gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular akan diperiksa lebih lanjut dan menjalani tes antigen. Apabila dinyatakan positif COVID-19, jemaah akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat atau ke rumah sakit rujukan COVID-19 jika gejalanya sedang/berat.

"Sementara itu, jemaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi dapat kembali ke rumahnya dan diimbau untuk terus memantau kondisi kesehatannya selama 14 hari ke depan," papar Reisa pekan lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait