Belakangan publik tengah menyoroti kasus kematian Brigadir J yang disebut akibat terlibat baku tembak. Kasus ini rupanya juga turut disoroti oleh Presiden Jokowi.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Kamis, 21 Juli 2022 - 19:31 WIB
WowKeren - Kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J hingga saat ini masih didalami oleh Polri. Kasus ini rupanya juga ikut disorot oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi bahkan meminta agar Polri mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J. Jokowi juga meminta agar tidak ada yang ditutup-tutupi dari kasus tersebut.
"Usut tuntas, buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," ujar Jokowi dalam keterangannya di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7).
Lebih lanjut, Jokowi menilai bahwa keterbukaan diperlukan agar tidak ada keraguan dari publik atas pengusutan kasus kematian Brigadir J yang disebut meninggal dalam baku tembak dengan Bharada E di kediaman Irjen Ferdy Sambo. Di samping itu, Jokowi menilai dengan dilakukan secara terbuka, maka akan berdampak baik bagi kepercayaan publik terhadap Polri.
Jokowi pun menyebut bahwa kepercayaan publik kepada Polri harus dijaga. Sebagaimana diketahui, sebelumnya pengacara keluarga Brigadir J menyampaikan sejumlah kejanggalan yang ditemukan pada jenazah korban.
Sementara itu, dalam menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus kematian Brigadir J, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri. Kemudian, Listyo kembali menonaktifkan anggotanya yakni Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi.
Selain itu, Polri kini diketahui juga telah menemukan CCTV atau kamera pengawas di rumah Irjen Ferdy Sambo yang sebelumnya sempat disebut rusak. Hal ini menujukkan bahwa Polri memang betul-betul serius dalam mengumpulkan bukti-bukti terkait kematian Brigadir J.
Dengan ditemukannya CCTV tersebut, diharapkan menjadi bukti petunjuk dan bisa membuat terang kasus kematian Brigadir J. Apakah memang benar kematiannya dikarenakan tembakan atau ada hal lainnya seperti dugaan penyiksaan hingga pembunuhan berencana seperti yang disangkakan oleh pihak keluarga Brigadir J.
(wk/tiar)
