India Mau Buka Tambang Litium Sendiri Atasi Kelangkaan Bahan Baterai
pixabay.com/Ilustrasi/Alexei_other
Dunia

Perubahan UU akan memungkinkan pemerintah untuk melelang izin untuk mengeksploitasi cadangan litium, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

WowKeren - India tengah berupaya melakukan perubahan pada undang-undangnya untuk memungkinkan penambang swasta mengekstrak litium. Hal itu dilakukan agar negara tersebut bisa lebih mandiri dalam mengupayakan teknologi hijau.

Litium merupakan bahan utama baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik dan penyimpanan energi. Menurut orang-orang yang mengetahui rencana tersebut, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi menginginkan persetujuan anggota parlemen untuk amandemen kebijakan yang ada di sesi parlemen saat ini.

Delapan mineral, termasuk litium, berilium, dan zirkonium akan dihapus dari daftar terbatas yang saat ini melarang produksi oleh perusahaan swasta. Perubahan tersebut akan memungkinkan pemerintah untuk melelang izin untuk mengeksploitasi cadangan litium, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut namun tidak ingin disebutkan namanya.


Hal itu lantaran masalah ini belum dipublikasikan, melansir Al Jazeera. India sendiri berjanji untuk membangun 500 gigawatt kapasitas daya bersih pada tahun 2030, dan penyebaran penyimpanan baterai dalam jumlah besar dianggap sebagai hal yang penting untuk memungkinkan penggunaan energi terbarukan sepanjang waktu.

Menurut kementerian pertambangan, instansi pemerintah telah mengeksplorasi litium dan menemukan sumber daya kecil di sebuah situs di negara bagian Karnataka selatan. Namun, India perlu menemukan dan mengembangkan cadangan lebih lanjut untuk memproduksi litium pada skala besar dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Saat ini, Australia dan Chile mendominasi produksi bahan baku dan Tiongkok adalah kilang terbesar di dunia. Menurut data kementerian perdagangan, impor baterai litium-ion India melonjak 54 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,83 miliar dolar AS pada tahun yang berakhir Maret. Hampir 87 persen pembelian berasal dari Tiongkok dan Hong Kong.

Oleh sebab itu melalui perubahan undang-undang tersebut, India berharap bisa mengurangi ketergantungan pada impor untuk beberapa mineral utama, dan untuk menempatkan negara itu pada posisi yang lebih baik untuk bersaing dalam rantai pasokan baterai yang menguntungkan, menurut orang-orang. India ingin menambahkan manufaktur lokal dari sejumlah teknologi nol-emisi karena mengejar target menjadi netral karbon pada tahun 2070.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait