WHO Minta Bantuan Publik Tentukan Nama Baru untuk Cacar Monyet
AFP
Dunia

WHO kini meminta bantuan masyarakat menentukan saran nama baru untuk Cacar Monyet atau Monkeypox. Sejauh ini, beberapa nama pun telah muncul untuk saran penyebutan baru Cacar Monyet.

WowKeren - Rencana penggantian nama cacar monyet atau Monkeypox sudah cukup lama muncul. Kini, Organisasi Kesehatan Dunia mengundang masyarakat untuk ikut menemukan nama baru bagi Cacar Monyet. WHO meminta bantuan untuk membuat sebutan yang tidak terlalu menstigmatisasi bagi penyakit tersebut.

Para ahli sebelumnya memperingatkan bahwa nama cacar monyet dapat menstigmatisasi primata yang dinamai dan ke benua Afrika yang sering dikaitkan dengan hewan tersebut. Padahal hewan itu memainkan sedikit peran dalam penyebarannya. Baru-baru ini di Brasil, misalnya, telah dilaporkan kasus orang menyerang monyet karena takut akan penyakit.

"Cacar monyet manusia diberi nama sebelum praktik terbaik saat ini dalam menamai penyakit," kata juru bicara WHO Fadela Chaib kepada wartawan di Jenewa, Selasa (16/8). “Kami benar-benar ingin menemukan nama yang tidak menstigmatisasi."

"Sangat penting kami menemukan nama baru untuk cacar monyet karena ini adalah praktik terbaik untuk tidak membuat pelanggaran apa pun terhadap kelompok etnis, wilayah, negara, hewan, dll," sambungnya.


Istilah Monkeypox bermula karena awalnya virus itu diidentifikasi pada monyet yang dipelihara untuk penelitian di Denmark pada tahun 1958. Namun faktanya penyakit ini ditemukan pada sejumlah hewan, dan paling sering pada hewan pengerat.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Penyebaran di antara manusia sejak itu terutama terbatas pada negara-negara Afrika Barat dan Tengah tertentu di mana penyakit ini endemik.

Namun pada bulan Mei, kasus penyakit yang menyebabkan demam, nyeri otot dan lesi kulit seperti bisul itu mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Terutama di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.

Di seluruh dunia, lebih dari 31.000 kasus telah dikonfirmasi sejak awal tahun, di mana ada 12 orang telah meninggal, menurut WHO. Sementara virus dapat melompat dari hewan ke manusia, para ahli WHO bersikeras bahwa penyebaran global baru-baru ini disebabkan oleh penularan kontak dekat antara manusia.

Sejauh ini beberapa saran nama telah muncul. Nama OPOXID-22 diajukan oleh dokter darurat Harvard Medical School Jeremy. Salah satu pengajuan yang lebih populer sejauh ini adalah Mpox, yang disarankan oleh Samuel Miriello, direktur organisasi kesehatan pria RÉZO. Di mana ia juga sudah menggunakan nama itu dalam kampanye penjangkauannya di Montreal, Kanada.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait