Selebriti

Posan Tobing secara blak-blakan mengaku sakit hati kepada para personel Kotak. Bukan tanpa sebab, hal ini lantaran Posan Tobing ingin menagih hal ini ke Kotak.

• Dessy Novitasari
• Selasa, 04 Oktober 2022 - 19:38 WIB

WowKeren - Posan Tobing mendadak muncul mengungkapkan isi hatinya. Mantan drummer Kotak itu merasa kesal dan sakit hati karena pembagian royalti yang tidak merata. Menurutnya, pembagian royalti yang tidak merata ini tidak seharusnya dilakukan oleh band seterkenal Kotak.

"Berapa ribu konser lo manggung enggak ada gue? Berarti berapa ribu manggung lo enggak ada izin ke gue masalah lagu gue yang lo pakai," ungkap Posan Tobing saat ditemui di kawasan Cibubur, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (4/10).

Selain itu, Posan mengaku telah bekerja sama dengan Cella, Pay, dan Dewiq saat menciptakan lagu-lagu hits Kota. Sebut saja "Pelan-pelan Saja", "Masih Cinta" dan "Selalu Cinta". Pembagian royalti yang tidak merata ini tentu membuat Posan mengeluarkan unek-unek ke hadapan publik.

"Gue sakit hati dan itu wajar, banyak banget unek-unek yang harus gue sampaikan," kata Posan Tobing. "Akhirnya jadi karena lo ngelukain perasaan gue dari video-video yang lo keluarin, gue harus teriak gini, supaya lo enggak melakukan lagi hal itu."

Posan Tobing juga mengungkapkan para personal Kotak memilih untuk jalan bertiga saja karena bayaran lebih mudah dibagi rata. Namun, hal ini tentu membuat Posan Tobing merasa tidak adil.

"Lo bilang bertiga aja baginya lebih enak, enakan begini, duitnya yang penting rata. Ini mah namanya enggak rata. Lu tahu enggak definisi rata? Semua kebagian siapa di dalam Kotak itu unsur Kotak itu apa, owner Kotak itu siapa aja, founder itu gue, Ices, Pare dan Cella," tutur Posan Tobing.

"Belum lagi hak cipta, cipta lagu itu siapa saja, itu harus lo pikirin semua. Baru lu bagi tiga dan lo ngomong kayak gitu, kalau kayak gitu kan lo nyakitin hati gue," sambung Posan Tobing.

Lebih lanjut, Posan Tobing berharap agar para personel Kotak datang menemui dirinya. Posan Tobing juga menyinggung soal royalti yang seharusnya menjadi hak bagi banyak pihak.

"Anak-anak Kotak juga lo nge-block gue. Udah, Tantri, Chua, Cella, datang ketemu gue, gue masih kasih kesempatan, kita ngobrol. 11 tahun gua mendam, gua sakit hati. Kalau kita omongin tentang sakit hati obatnya bukan uang, lo datang ke gue, obatin hati gue, baru habis itu kita ngomongin masalah profesionalnya," ujar Posan Tobing.

"Lo tahu enggak di dalam royalti itu ada hak anak gua, istri gua, orang tua gua, anak angkat gua, hak orang-orang yang di sekeliling gua. Lo jahat tahu enggak," pungkas Posan Tobing.