Feby Febiola merasa wajar dirinya dan suami, Franky Sihombing, ngekos di awal-awal pindah ke Bali. Ia juga mengungkap soal alasan ngekos dan membeberkan tarif kamarnya dan Franky per bulan.
- Ria Susilo Wardhani
- Rabu, 14 Desember 2022 - 12:20 WIB
WowKeren - Artis cantik Feby Febiola baru-baru ini muncul di acara TV, "Pagi-Pagi Ambyar". Dalam acara tersebut, Feby ditanya soal masa lalu hidup di kos-kosan saat baru menikah dengan Franky Sihombing.
Diakui Feby, ia merasa heran dengan pertanyaan seputar dirinya ngekos bareng Franky. Ia merasa hal itu cukup wajar mengingat ia dan Franky baru pindah dari Jakarta ke Bali.
"Semua orang heboh. Saya bingung. Tinggal di kos-kosan nggak apa-apa kan?" tanyanya. "Pindah ke Bali tahun 2016, habis married kita mau suasana baru. Emang kenapa tinggal di kos-kosan heboh banget."
Feby dan Franky rupanya sepakat ngekos demi berhemat. Keduanya tak mau terburu-buru menghamburkan uang karena baru beradaptasi di tempat baru.
"Jadi waktu itu pertimbangannya karena waktu pindah ke Bali saya dan suami sadar. Suami saya seniman, kalau seniman kita tahu semua, kita itung-itungan kalau kita pindah ke Bali akan ada transisi hidup. Uang yang kita punya nggak boleh dihambur-hamburkan," katanya.
Menariknya, Feby juga membocorkan soal tarif kamar kos tempatnya dan Franky tinggal. Bukan kos-kosan murahan, tempat Feby dan Franky itu tarifnya cukup mahal yakni Rp5 juta perbulan.
"Pertama itu kita aku lupa dah, (kos-kosan) sekamar. Waktu itu pertama pindah ke Bali agak mahal kayak Rp 5 juta," serunya. "Kita bertahan di kos-kosan Rp 5 juta selama kayak 6 bulan, habis itu sudah mulai pintar ada yang lebih murah, dapat Rp 2,5 juta."
Walau dulunya terbilang artis yang sukses di Jakarta, Feby tak gengsi meski harus ngekos. "Sudahlah nggak usah kebanyakan gengsi, capek, ntar dikejar-kejar pajak, yang penting kita sehat, yang mesti dijaga makanan sehat. Makanan kita harus bergizi, jangan menghemat hal yang harus kita spending, jangan spending hal yang kita nggak perlu," katanya.
Sementara itu, Feby juga sempat cerita soal dirinya jadi korban pelecehan seksual. Ia rupanya sempat sadar direkam seseorang dari atas.
"Kebetulan toiletnya itu atasnya setengah kebuka gitu kan. Nah, waktu itu aku lagi buang air kecil. Habis aku buang air kecil aku feeling kayak ada yang rekam pakai kamera dari atas. Ternyata benar, di ruang sebelah ada orang," katanya. "Dia ke lobi, kejar-kejaran. Sampai di lobi ada sekuriti, langsung ditangkap. 'Ada apa ini?' Saya bilang, 'Pak buka handphone-nya sekarang, buka handphone-nya'," kata Feby. "Ternyata di dalam folder video handphone-nya itu dia banyak memvideokan perempuan-perempuan di toilet umum."
Namun setelah ditangkap, Feby kasihan karena pelaku masih kuliah hingga memilih mencabut laporan. Namun ia tetap menasihati kaum hawa agar berani speak-up seperti dirinya.
"Kenapa penting untuk speak-up supaya ini bisa jadi pelajaran untuk semua dan tidak ada kejadian serupa," tegasnya. "Yang pertama kalau sudah menjadi korban jangan takut untuk lapor, jangan takut untuk bicara, jangan takut untuk mengambil sikap karena kita bicara untuk semua perempuan."
(wk/riaw)
