Digandrungi Lapisan Masyarakat, AI Avatar Ternyata Simpan 7 Bahaya Tersembunyi
Instagram/lensa.ai
Tekno

Teknologi terbaru AI Avatar tengah populer di tengah masyarakat dunia. Namun, tahukah kalian jika AI Avatar ternyata menyimpan 7 ancaman bahaya berikut ini.

WowKeren - AI Avatar beberapa hari belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat jutaan orang. Masyarakat mulai beramai-ramai memamerkan hasil karakter virtual yang dihasilkan oleh fitur "Magic Avatars" dalam aplikasi editing Lensa AI.

Pengertian AI Avatar dan cara membuatnya juga sudah sempat dibahas WowKeren di artikel sebelumnya. Seiring makin viralnya AI Avatar, ternyata banyak pihak termasuk para seniman mengeluhkan keberadaan teknologi tersebut.

Bagi para seniman, AI Avatar dianggap merugikan mata pencarian mereka. Sederet seniman mulai menyuarakan keberadaan AI Avatar yang disebut telah mencuri kreativitas serta eksistensi mereka dalam dunia seni dan ilustrasi.


Terkait keluhan tersebut Prisma Labs selaku pencipta aplikasi Lensa AI angkat bicara. Pihaknya menepis adanya pencurian atau kesamaan hak cipta terhadap konten atau ide para ilustrator dan pekerja seni. Prisma Labs menolak tudingan yang menyebut "Magic Avatars" mereplika karya seni tertentu.

"AI belajar untuk mengenali hubungan antara foto dan deskripsinya, bukan gaya lukisannya. Dengan cara itu, AI mengembangkan cara operasional yang bisa diaplikasikan ke dalam generasi konten. Oleh karena itu, hasil karya ini tidak bisa disebut sebagai replika dari sebuah karya seni tertentu," kata Prisma Labs.

Tak cuman merugikan para seniman, ternyata AI Avatar juga menyimpan beberapa bahaya lain. Yuk, simak 7 ancaman bahaya yang tak tak banyak diketahui orang imbas munculnya AI Avatar dalam ulasan berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Rampok Mata Pencarian Seniman


Rampok Mata Pencarian Seniman
Pexels/Antoni Shkraba

Keberadaan AI Avatar yang viral di media sosial dituding telah merampok mata pencarian para seniman dan ilustrator. Meg Lam menjadi salah satu seniman populer yang mengeluhkan keberadaan teknologi instan tersebut. Meg merasa kini usaha dan keterampilan yang ia miliki terbuang percuma karena munculnya fitur baru tersebut.

"Kami bekerja tanpa lelah untuk mengembangkan keterampilan dan ide kami tapi mereka menggunakan keterampilan dan gaya tersebut tanpa persetujuan dan kompensasi. Saya tidak berpikir seni AI secara inheren buruk, tetapi ketika seniman tidak diajak bicara, artinya kami dieksploitasi," kata Meg.

2. Pengangguran


Pengangguran
Unsplash/Steve Knutson

Keberadaan AI Avatar diprediksi akan memicu pengangguran imbas tergantinya peran seniman dan ilustrator oleh fitur "Magic Avatars". Pasalnya, masyarakat diprediksi lebih memilih tawaran teknologi yang lebih canggih dan praktis. Seniman yang tak mampu menyesuaikan diri pun akan berakhir menganggur.

David Leslie selaku peneliti dan profesor di Queen Mary University membenarkan pendapat demikian. "Komersialisasi generator gambar ini akan berdampak pada kemampuan seniman untuk mempertahankan diri mereka dalam jangka panjang," ujar David.

3. Ancaman Privasi & Data


Ancaman Privasi & Data
Pexels/Markus Spiske

Keamanan privasi dan data penikmat AI Avatar juga masih diragukan. Pakar AI dan keamanan siber Mari Galloway menyebut tak ada jaminan keamanan privasi dan data yang ditawarkan aplikasi viral tersebut. Karena itu, masyarakat diminta untuk berpikir dua kali sebelum menjajal fitur satu ini.

"Kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan data itu, informasi itu. Apakah kita benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dengan foto itu? Bagaimana mereka menghapusnya? Bagaimana datanya dienkripsi? Kita tidak sepenuhnya tahu detail," terang Mari.

4. Kejahatan Siber


Kejahatan Siber
Pexels/Saksham Choudhary

Karena keamanan privasi dan data yang belum jelas, tentu hal ini akan memicu ancaman kejahatan siber. Pakar keamanan siber Jake Moore menyebut informasi pribadi konsumen terancam dipergunakan secara ilegal. Karena itu, Jake mengingatkan bahaya kejahatan siber imbas teknologi ini.

"Lensa juga tampaknya membuat pengguna menyetujui gambar mereka yang diciptakan untuk dibagikan dengan pihak ketiga yang seringkali tidak disadari orang-orang sebagai masalah. Penjahat siber secara aktif mencari informasi seperti itu untuk penggunaan ilegal," kata Jake.

5. Pornografi


Pornografi
Unsplash/Rafaella Mendes Diniz

Bahaya seksualitas yang merujuk pada pelecehan juga dikeluhkan beberapa penikmat AI Avatar. Dilansir dari Wired, banyak pengguna merasa foto mereka diubah terlalu vulgar dan terbuka. Padahal, mereka merasa foto yang diposting tak memperlihatkan kesan seksi. Masalah ini juga mendapat perhatian khusus pakar hukum Grant Fergusson.

"Internet dipenuhi dengan banyak gambar yang akan mendorong pembuat gambar AI ke topik yang mungkin tidak nyaman, baik itu gambar seksual eksplisit atau gambar yang dapat mengubah potret AI orang menjadi karikatur rasial," kata Grant.

6. Rela Hamburkan Uang Demi Eksistensi


Rela Hamburkan Uang Demi Eksistensi
Pexels/cottonbro studio

AI Avatar diketahui tak didapat secara gratis. Pengguna harus rela merogoh kocek yang tak sedikit untuk menikmati fitur satu ini. Karena itu, banyak orang disebut rela mengamburkan uang demi memiliki karakter virtual mereka.

Masyarakat rela membayar dengan harga yang cukup tinggi demi eksistensi. Jutaan orang ingin beramai-ramai memamerkan hasil karakter virtual mereka di media sosial masing-masing dan tak ingin tertinggal akan trend AI Avatar ini.

7. Mengikis Rasa Percaya Diri


Mengikis Rasa Percaya Diri
Pexels/RF._.studio

Tak semua AI Avatar menghasilkan gambar yang bagus. Beberapa orang mengaku kecewa ketika mendapat AI Avatar bergambar buruk. Akhirnya, hanya penyesalan yang muncul lantaran telah menggelontorkan uang demi trend tersebut.

Kondisi ini berpotensi mengikis kepercayaan diri seseorang. Banyak di antara mereka malu untuk memamerkan karakter virtual versi diri sendiri kepada publik. Hal ini tentu tak baik untuk kesehatan mental seseorang.

Nah, itu dia 7 bahaya yang berpotensi muncul imbas trend AI Avatar. Keputusan untuk terus memakai fitur ini, kami serahkan kepada sobat WowKeren di rumah ya. Yang terpenting, terus bijak dalam bermedia sosial. Sampai jumpa di next artikel menarik lainnya, see you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru