Marak pelecehan seksual di ruang publik seperti yang dialami musisi Dikta baru-baru ini. Yuk, simak tips berikut guna menghadapi pelecehan seksual di ruang publik.
- Sisilia Rizky Azalea
- Senin, 23 Januari 2023 - 16:12 WIB
WowKeren - Pelecehan seksual belakangan marak terjadi. Tak cuman dialami perempuan, laki-laki juga kerap menjadi korban pelecehan seksual. Seperti yang dialami musisi Dikta belum lama ini. Dikta dikabarkan mendapat pelecehan seksual di ruang publik.
Kabar yang beredar mengatakan alat vital Dikta diremas oleh seseorang. Akibat kejadian ini, video Dikta berjalan kesakitan sampai viral. Hal ini menjadi bukti jika pria juga berpotensi menjadi korban pelecehan seksual.
Anindya Restuviani atau yang akrab disapa Vivi seorang aktivis sekaligus perwakilan Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) membenarkan bahwa laki-laki kerap menjadi korban pelecehan. Menurut survei KRPA, sekitar 29% responden laki-laki mengaku pernah mengalami pelecehan seksual.
Pelecehan seksual bahkan sudah tak lagi dilakukan di ruang tertutup atau kawasan sepi. Para pelaku pelecehan tak segan melakukan tindakan senonoh mereka di ruang publik. Tak heran, maraknya pelecehan seksual di ruang publik kerap menghantui kaum hawa.
Vivi juga melihat pelecehan seksual meningkat selama pandemi Covid-19. "Selama pandemi COVID-19, lokasi terjadinya pelecehan seksual semakin meluas, bahkan terjadi di ruang terkait kesehatan dan COVID-19," beber Vivi.
Lantas, hal apa yang bisa dilakukan ketika menjadi korban pelecehan seksual di ruang publik? Tak perlu panik, WowKeren telah merangkum beberapa tips yang bisa Anda lalukan saat menjadi korban pelecehan. Yuk, langsung simak di sini ya.
(wk/Sisi)1. Jangan Takut Berteriak Dan Meminta Pertolongan
Jangan takut atau panik ketika Anda mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Anda bisa berteriak meminta pertolongan atau berlari ke tempat aman saat mendapati diri kalian menjadi korban pelecehan. Pasalnya, masih banyak orang merasa takut bersuara usai jadi korban pelecehan.
Hal ini dibenarkan juga oleh aktivis bernama Vivi sekaligus perwakilan KRPA. "Beberapa responden sudah mulai berani untuk mengkonfrontasi pelaku pelecehan. Meskipun begitu, sebagian besar masih terhalang oleh ketidaktahuan, ketakutan, relasi kuasa, dan sebagainya," kata Vivi.
2. Rekam Atau Dokumentasikan Sebagai Barang Bukti
Jangan buru-buru menangis atau panik ketika Anda mengalami pelecehan seksual. Segera keluarkan ponsel dan dokumentasikan tersangka pelecehan. Rekaman atau foto yang sudah diambil bisa menjadi bukti kuat atas pelecehan yang Anda alami.
Usai mendapatkan bukti yang kuat, Anda bisa memakainya untuk membuat laporan ke pihak berwajib. Bukti tersebut akan membantu pihak kepolisian untuk menangkap pelaku lebih cepat. Pelaku tentu tak bisa mengelak perbuatan mereka bila korban mempunyai bukti yang mendukung.
3. Cari Saksi Di Sekitar Lokasi Kejadian
Selain bukti foto atau video, Anda juga bisa mencari saksi atau siapa saja yang berada di TKP atau lokasi kejadian. Anda bisa meminta orang tersebut untuk menjadi saksi atas pelecehan yang Anda alami.
Ajak mereka ke kantor polisi sebagai pendukung laporan Anda. Jika tidak ada saksi, Anda bisa mengamati sekitar tempat kejadian apakah terdapat CCTV yang merekam atau barang bukti apapun yang ditinggalkan pelaku.
4. Laporkan Ke Pihak Berwajib
Usai mengumpulkan bukti kuat, jangan ragu untuk melapor ke polisi. Yakinkan ke diri sendiri bahwa Anda adalah korban pelecehan yang membutuhkan keadilan. Pasalnya, masih banyak orang yang takut dan malu datang ke kantor polisi untuk melaporkan pelecehan yang mereka alami.
Kejadian seperti ini juga kerap terjadi pada kalangan disabilitas. Hal itu disampaikan oleh Nissi Taruli Felicia selaku pemerhati perempuan disabilitas. "Khususnya disabilitas intelektual. Akibatnya, banyak kasus yang terjadi di ruang publik tapi tidak dilaporkan," kata Nissi.
5. Simpan Nomor Darurat
Untuk mengantisipasi kasus pelecehan seksual, Anda bisa menyimpan nomor darurat di ponsel. Simpan nomor darurat polisi, rumah sakit dan keluarga, agar Anda bisa menghubungi mereka sewaktu-waktu di saat genting.
Dengan begitu, Anda akan mendapat pertolongan lebih cepat. Dengan mengatur panggilan darurat, Anda juga tak perlu repot-repot membuka ponsel dan mencari-cari nomor telepon yang hendak dihubungi. Dengan sekali pencet, ponsel Anda sudah akan terhubung dengan penerima.
6. Cerita Ke Keluarga Atau Orang Dekat
Hal sederhana tetapi kerap disepelekan adalah bercerita tentang kejadian pelecehan kepada keluarga atau orang dekat. Masih banyak korban pelecehan takut dan malu mengaku pada keluarga atau orang lain. Akibatnya, banyak kasus pelecehan terlambat ditangani dan terduga pelaku tak bisa diadili.
Karena itu, Anda perlu bercerita dan terbuka agar keluarga atau orang dekat bisa membantu kesulitan Anda. Dukungan keluarga dan orang-orang tercinta juga dibutuhkan ketika Anda merasa terpuruk atau diterpa masalah traumatis.
7. Pergi Ke Psikolog Bila Diperlukan
Terakhir, Anda bisa berkunjung ke psikolog atau dokter bila dirasa perlu. Pasalnya, banyak korban pelecehan seksual mengalami trauma dan depresi. Guna melanjutkan hidup, korban semacam ini perlu pengobatan dan bimbingan psikolog.
Jangan sampai korban merasa sendiri dan malah melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, pelecehan seksual dapat meninggalkan bekas traumatis yang cukup dalam. Keluarga atau orang sekitar juga perlu aware jika terdapat kenalan atau keluarga mereka mengalami PTSD alias gangguan stres pasca trauma.
Nah, itu dia beberapa tips yang bisa kami bagikan untuk sobat WowKeren. Tetap waspada dan berhati-hati ya. Semoga sobat setia WowKeren selalu terhindar dari segala macam pelecehan seksual ya. Stay safe and healthy, see you!
