Pihak pengacara angkat bicara usai muncul dugaan Sabda Ahessa sempat perbaiki rumah untuk menikahi Wulan Guritno. Terkuak pula permintaan khusus Wulan ke Sabda terkait renovasi rumah mewah di Pejaten Barat itu.
- Sisilia Rizky Azalea
- Jumat, 01 Maret 2024 - 08:09 WIB
WowKeren - Kasus utang piutang yang melibatkan Wulan Guritno dengan sang mantan kekasih, Sabda Ahessa tengah menjadi perbincangan hangat. Usai bungkam, kini pihak Sabda muncul untuk mengeluarkan klarifikasi. Mengejutkannya, pihak Sabda justru membantah adanya utang piutang ke Wulan, lantaran perbaikan rumah dilakukan untuk kepentingan bersama.
Bahkan permintaan khusus Wulan terkait renovasi rumah Sabda itu ikut terkuak. Wulan dikatakan sempat meminta agar rumah Sabda di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan itu dilengkapi dengan kamar pakaian wanita. Alhasil, muncullah dugaan jika Sabda sebenarnya memperbaiki rumahnya untuk menikah dengan Wulan.
Terkait rumor itu, baik pengacara Wulan maupun kuasa hukum Sabda memberikan reaksi kompak. Keduanya sama-sama menolak berkomentar terkait dugaan tersebut. Pihak keduanya hanya ingin fokus menyelesaikan gugatan yang ada.
”Itu rumahnya Sabda, iya (rumah pribadi),” kata Aditya Anggriady selaku pengacara Sabda usai menghadiri sidang mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (29/2). “Kita belum bisa bicara itu (Sabda sempat berencana menikahi Wulan).”
”Waduh saya nggak bisa ngomong ke situ ya, rana saya itu hanya menagih, hubungannya saya nggak tahu,” terang Ficky Fernando selaku kuasa hukum Wulan. “Saya kalau fokus perkara, ya kita fokus perkara aja. Wah saya nggak tahu, di sini kita bicara hukum, nggak mau bicara cinta-cintaan.”
Sementara itu, permintaan Wulan soal kamar pakaian wanita sempat diungkapkan oleh pengacara Sabda. Ia menyebut perbaikan rumah Sabda itu dilakukan atas dasar kepentingan bersama. Karenanya, pihak Sabda mengelak berutang kepada Wulan.
”Berdasarkan fakta yang kami temukan dan dokumen yang kami baca, memang klien kami tidak berutang kepada ibu Wulan Guritno,” ungkap Aditya. “Kami memiliki dokumen bukti fakta-fakta dana kesepakatan tersebut. Semua atau dana-dana talangan tersebut sebenarnya bukan dana talangan, tapi dana yang disepakati bersama untuk keperluan bersama juga.”
”Jadi, contohnya ibu Wulan Guritno mungkin memiliki rencana di kemudian harinya hendak membuat kamar pakaian wanita. Seperti itu,” beber Aditya lagi.
(wk/Sisi)
