Fakta Hotma Sitompul Koma 40 Hari Sebelum Meninggal Terkuak usai Dimakamkan Secara Militer
Instagram/hotmasitompoelofficial
Selebriti

Mendiang pengacara senior Hotma Sitompul telah dimakamkam secara militer pada 19 April. Kini, putra Hotma, Ditho Sitompul, ungkap fakta haru soal kondisi sang ayah yang alami koma sebelum meninggal.

WowKeren - Pengacara kondang Hotma Sitompul telah meninggal dunia pada 16 April di RSCM akibat komplikasi. Sempat cuci darah, terkuak fakta jika eks ayah sambung Bams itu juga pernah mengalami koma selama 40 hari.

"Papa itu sudah gagal ginjal sejak Januari tahun lalu, jadi banyak yang kaget soal kepergian papa. Buat kita sudah melihat proses yang cukup panjang dari papa Januari lalu, memulai cuci darah dan di Oktober papa sempat drop dari Jakarta kita terbangin ke Penang naik pesawat," kata menantu Hotma sekaligus istri Ditho Sitompul, Agatha Carolina. "Di situ koma 40 hari, di ICU tidak sadarkan diri. Keluarga bergantian saling menjaga papa sampai akhirnya papa diberikan kesempatan kedua dan menurut kita itu mukjizat."

Agatha beberkan jika Hotma kemudian dibawa kembali ke Jakarta setelah keadaan stabil. Meski begitu, Hotma terpaksa kembali dirawat karena kondisinya drop.

"Setelah itu kita setiap hari tinggal bersama papa. Empat bulan sangat berarti buat aku dan keluarga, sampai kemarin papa masuk RSCM dan bisa menemani di napas terakhirnya kita gandeng tangan papa. Sekeluarga sempat berdoa bareng sampai papa pergi," ujar Agatha.

Saat ini, jenazah Hotma telah dimakamkan di San Diego Hills Karawang. Proses pemakaman digelar secara militer lantaran Hotma memiliki jasa besar bagi negara. Diungkap juru bicara keluarga, Philipus Sitepu, Hotma pernah mendapat penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di 2013.


"Hari ini rangkaian acaranya tadi pagi pihak keluarga menyerahkan Pak Hotma kepada negara," kata Philipus. "Beliau menerima Satya Lencana Kebaktian Sosial, karena mendirikan LBH Mawar Saron pada tahun 2002 dan sudah membantu puluhan ribu warga miskin yang membutuhkan bantuan hukum. Maka itu tadi acaranya bersifat kenegaraan dan dipimpin oleh militer."

Ditho juga beberkan jika sang ayah sudah lama memimpikan bisa menjalani pemakaman secara militer. Ia pun terharu karena impian sang ayah terkabul.

"Papa dulu merupakan tim penasihat TNI-Polri. Beliau selalu senang kalau ada upacara militer seperti itu. Pernah bilang ke saya, 'Lihat deh To, nanti kalau papa meninggal bisa dapat prosesi upacara militer karena dapat Satya Lencana'. Dan hari ini mimpi itu terwujud," terang Ditho.

Tak lupa, Ditho berterima kasih pada media yang meliput pemberitaan terkait sang ayah. Ia merasa senang karena banyaknya berita baik yang ditulis sebagai bentuk penghormatan pada Hotma.

"Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media semua, jurnalis yang sudah ikut serta bersama keluarga. Itu jadi penghiburan juga buat kami, sama-sama berkumpul dari rumah sampai hari ini di pemakaman," seru Ditho. "Saya baca berita-berita yang ditulis baik-baik semua, saya ucapkan terima kasih dari hati terdalam."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Berita Terkait