Terungkap, Ternyata ISIS Punya Aturan Soal Hubungan Seks dengan Budak
Dunia

Keberadaan fatwa ini terungkap dalam sebuah dokumen yang disita oleh Pasukan Operasi Khusus Amerika Serikat.

WowKeren - Belum lama ini, ahli teologi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali mengumumkan sebuah fatwa yang cukup mengejutkan. Fatwa tersebut berisi rincian aturan terkait hubungan seksual dengan perempuan yang diperbudak.

Menurut seorang pakar ISIS, fatwa tersebut memiliki kekuatan hukum dan dampaknya lebih luas dibanding pernyataan serupa yang pernah dikeluarkan ISIS. Di dalam fatwa ini, terungkap pula jika ISIS berusaha menerjemahkan kembali ajaran yang pernah dibuat beberapa abad lalu yang membenarkan perbudakan seksual terhadap kaum perempuan di daerah kekuasaan ISIS di Suriah dan Irak.

Keberadaan fatwa ini terungkap dalam sebuah dokumen yang disita oleh Pasukan Operasi Khusus Amerika Serikat saat melakukan serangan ke seorang pejabat tinggi ISIS di Suriah pda Mei 2015. Reuter telah membaca dan mengkaji dokumen yang tidak pernah disebutkan sebelumnya itu, namun tidak bisa mengonfirmasi keasliannya.

Salah satu fatwa yang disebut dalam dokumen tersebut adalah melarang ayah dan anak melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sama serta beberapa fatwa lainnya. ISIS pun dituduh telah melakukan penculikan dan pemerkosaan sistematis kepada ribuan perempuan dan anak perempuan, khususnya masyarakat minoritas Yazidi di Irak Utara, oleh PBB dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM).


Para budak ini biasanya diberikan kepada pejuang sebagai hadiah atau dijual sebagai budak seks. ISIS pun secara terang-terangan membanggakan praktik ini dan justru mendirikan sebuah "departemen rampasan perang" untuk mengelola perbudakan.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada April lalu, Human Right Watch mewawancarai 20 perempuan yang melarikan diri. Mereka lantas menceritakan bagaimana militan ISIS memisahkan perempuan muda dan anak perempuan dari kaum pria, anak lelaki dan perempuan lanjut usia.

Mereka kemudian dipindahkan secara "rapi dan efektif ke berbagai tempat di Irak dan Suriah". Kaum perempuan ini pun selanjutnya akan berakhir dengan dijual atau diberikan sebagai hadiah dan berulang kali diperkosa atau menjadi objek kekerasan seksual.

(wk/)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel