Beredar dari salah satu kicauan di Twitter, media sosial Path nyatanya masih bisa digunakan seperti biasanya.
- Silmi Amalia Fidareni
- Sabtu, 15 September 2018 - 11:04 WIB
WowKeren - Pada Jumat (14/9) kemarin, para pengguna media sosial digemparkan dengan kabar ditutupnya media sosial Path. Dalam unggahan sebuah akun di Twitter, media sosial yag pernah populer di Indonesia tersebut terlihat mengabarkan ucapan selamat tinggal.
Dalam foto yang viral tersebut, tampak beberapa karakter berjejer dengan tulisan "Goodbye!" di atas mereka. Tak kalah meyakinkan, terlihat pula beberapa ucapan selamat tinggal dari Path. "Kita sangat menyesal karena harus memberitahukan padamu bahwa Path akan berhenti beroperasi. Tolong kunjungi situs resmi Path untuk detil lebih lanjut," demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
Usai unggahan tersebut ramai, banyak pengguna bertanya-tanya mengenai kebenaran berita penutupan Path tersebut. Bahkan, kata "Path" juga smepat menjadi trending topik di Twitter Indonesia. Beberapa meyakini bahwa kabar tersebut benar dan mulai mengungkapkan kenangan mereka.
Goodbye Path! Lupa kapan terakhir buka Path saking lamanya. Terimakasih sudah hadir mewarnai khasanah per-pansos-an kaum milenial. Rest in Peace 👋 pic.twitter.com/v7XlG0cGcS
— aldilas (@holabadrun) 14 September 2018
Jujur, Path adalah tempat yg strategis untuk pdkt, karena bisa tau kesehariannya.
Dimana aja dia seharian, ngapain aja dia.
Bye Path makasi udah ngasi banyak love walau fana.
— Coach Donzol (@donzoI) 15 September 2018
Its been fun, PATH.
— Aditya Wisnu (@AdityaWisnu) 15 September 2018
Thank you, Good bye :’))
Buat yang punya foto2 kenangan segera di back up ya, sebelum officialy Closed. pic.twitter.com/PiSpBBWYya
Akan tetapi, ada pula yang menganggap bahwa kabar tersebut tidak benar. Menurut pantauan, Path masih bisa digunakan untuk berbagi momen seperti biasanya.
Kontras dengan media sosial yang lain, Path memang sudah cukup banyak ditinggalkan oleh penggunanya. Path sendiri dibuat pada tahun 2010 di San Francisco oleh Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau.
Kehadiran Path di Indonesia juga sempat menuai kontroversi. Dilansir dari CNN, Path pernah mendapatkan investasi dari Bakrie Global Group dalam pendanaan Seri C pada Januari 2014 lalu. Path juga sempat dijual ke perusahaan DaumKakao pada Mei 2015 yang lalu. Namun, hingga saat ini, Path justru tak ada kemajuan dan semakin ditinggalkan penggunanya.
(wk/silm)