Jika Pilih Ajukan Hal Ini, Ahok Disebut Bisa Bebas Lebih Cepat di Januari 2019
REUTERS
Nasional

Ahok kabarnya akan bebas pada 24 Januari 2019 mendatang, namun bisa lebih cepat daripada itu.

WowKeren - Kabar segera bebasnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi perhatian publik akhir-akhir ini. Pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut dinyatakan akan segera bebas pada Januari 2019 mendatang. Ahok tepatnya bisa menghirup udara bebas setelah mendapatkan beberapa remisi pada 24 Januari 2019.

Sambutan hangat tampak diberikan oleh beberapa rekan terdekat Ahok. Salah satunya adalah dari sahabat sekaligus rekannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Djarot menyebut bahwa Ahok sudah merencanakan berbagai kegiatan usai dirinya dinyatakan bebas kelak.

Telah mendapatkan sejumlah remisi pengurangan masa tahanan, Ahok disebut bisa bebas lebih cepat. Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenkum HAM, Sri Puguh Budi Utami.


Ia menyebutkan bahwa Ahok bisa bebas lebih cepat jika mengajukan cuti menjelang bebas. "Ahok Insya Allah 20 januari dibebaskan karena remisi tapi yang bersangkutan sebenarnya bisa dapat cuti menjelang bebas jadi data di kami mungkin Ahok bisa bebas tanggal 24 januari 2019," ungkap Sri Puguh seperti dilansir TribunNews pada Senin (17/12).

Kendati demikian, semua keputusan tetap diserahkan kepada Ahok. Nantinya, ia bisa memilih memakai jatah cuti atau tetap bebas murni tanggal 24 Januari 2019. "Kalau beliau mengajukan cuti menjelang bebas kemungkinan bisa lebih cepat. Itu haknya, kalo beliau nanti mau," lanjut Sri Puguh.

Ahok diketahui mendapatkan vonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017 lalu. Ia terbukti bersalah atas kasus penistaan agama yang berkaitan dengan Surat Al-Maidah 51 dalam pidatonya. Untuk itu, mantan suami Veronica Tan ini harus mendekam di Rutan Mako Brimob. Belakangan ini, Ahok dikabarkan mendapatkan remisi Natal selama satu bulan.

Jika sudah bebas nanti, Ahok mengaku ingin bergabung dengan PDIP. Namun, ia tak ingin mendapatkan posisi yang terlalu penting. "Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang)," ungkap Djarot menirukan apa yang dikatakan Ahok.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru