Soal Utang Negara, Sri Mulyani Minta Publik Tak Dibuat Resah
Instagram/smindrawati
Nasional

Menteri Sri Mulyani tidak setuju jika ada pihak yang membuat persepsi seolah utang negara yang besar adalah suatu malapetaka.

WowKeren - Utang negara yang semakin bertambah membuat banyak publik khawatir. Saat ini, utang negara telah mencapai Rp4.418,3 triliun dan di era Jokowi sendiri jumlahnya meningkat hingga sekitar Rp1.809,6 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau masyarakat agar tidak termakan dengan isu negatif yang mengatakan bahwa utang Indonesia mengkhawatirkan. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mengelola utang dengan baik.

"Jadi saya ingin tegaskan," kata Sri usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Kemenag di Hotel Shangri La, Rabu (23/1) malam. "Bahwa kalau kita mengelola dengan baik insya Allah kita akan jaga terus dengan baik."

Sri meminta agar semua pihak tidak membuat masyarakat resah terkait kondisi utang saat ini. Sebab, anggapan utang Indonesia yang mengkhawatirkan tidak sepenuhnya benar.

Sri mengatakan bahwa dirinya sangat terbuka untuk menerima kritik dan masukan dari siapapun. Dia tidak menolak jika ada pihak yang ingin memberikan saran bagaimana untuk menjadi lebih baik dan sebagainya.


Namun, ia tidak setuju jika ada pihak yang memberikan persepsi ke masyarakat seolah-olah utang Indonesia adalah malapetaka besar. Menurut Sri, sikap tersebut tidak bertanggung jawab.

"Masyarakat dalam hal ini jangan dibuat resah dengan isu-isu seperti itu. Kalau ada kritik mengatakan kita harus lebih baik, kita harus lebih hati-hati, saya terima dan memang itu yang kita lakukan," tegas Sri. "Namun kalau ingin memberikan suatu persepsi seolah-olah ini adalah malapetaka, ini suatu kegawatan, saya rasa itu adalah sikap yang tidak bertanggung jawab."

Sri menjelaskan bahwa utang Indonesia saat ini masih aman. Sebab, hal itu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi di atas angka 5.17 persen. Hingga akhir 2018, Sri mengatakan bahwa tingkat inflasi di Indonesia juga relatif rendah.

Tak hanya itu, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) nilainya juga sangat kecil, yakni hanya sekitar dua persen. Ditambah lagi pertumbuhan penerimaan negara saat ini juga besar melebihi 15 persen.

Sehingga, Sri menilai bahwa utang-utang tersebut sudah dialokasikan dengan baik untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Jadi saya rasa kita menggunakan seluruh instrumen untuk menjaga ekonomi kita secara baik," imbuh Sri.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru