Ruhut Sitompul menyatakan jika dukungan keluarga Prabowo bukan karena alasan politik. Keluarga Sigar, dikatakan Ruhut, lebih memilih Capres yang dinilai nasionalis
- Silmi Amalia Fidareni
- Rabu, 03 April 2019 - 14:17 WIB
WowKeren - Kabar tak sedap menghampiri pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasalnya, sejumlah keluarga ibu Prabowo yang berada di Sulawesi Utara justru memberikan dukungannya untuk sang lawan, Joko Widodo.
"Kami keponakan asli dari Bapak Prabowo Subianto, asli," kata salah seorang deklarator dilansir dari Detik, Selasa (2/4). "Dan kami ini keluarga Sigar yang berada di sini menjunjung Bapak Jokowi, satu."
Menerima dengan baik dukungan dari keluarga ibu Prabowo, Dora Marie Siregar, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi menyampaikan pendapatnya. Menurut mereka dukungan yang diterima dari kerabat Prabowo tersebut diyakini karena kepercayaan terhadap kinerja Jokowi.
"Kita berterima kasih, kita tak menutup itu, siapa pun yang mendukung Pak Jokowi kita terima dengan baik dan kita juga tak ada satu skenario apa pun untuk mengkondisikan keluarga Pak Prabowo untuk mendukung Pak Jokowi," terang Wakil Sekretaris TKN, Ahmad Rofiq dilansir Detik pada Rabu (3/4). "Jadi ini murni sebagai bagian dukungan yang muncul dari arus bawah."
Rofiq meyakini jika dukungan dari keluarga Prabowo tersebut disebabkan karena mereka lebih mempercayai Jokowi. "Menurut saya, dukungan itu lahir karena Pak Jokowi lebih bisa diterima dan lebih bisa diharapkan memajukan bangsa ke depan, dalam persepsi saya memang karena figur profil dan kekuatan program Pak Jokowi ini yang telah menghadirkan sebuah dukungan dari berbagai macam lapisan masyarakat," terang Rofiq.
Sebelumnya, deklarasi dukungan keluarga Prabowo ini disampaikan oleh Juru Bicara Bravo-5, Ruhut Sitompul. Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu menyatakan jika keluarga Prabowo yang Nasrani khawatir terhadap dukungan ormas seperti HTI, FPI, dan sebagainya.
Oleh karena itu, keluarga dekat Prabowo tersebut memilih Jokowi yang dinilai lebih nasionalis. "Mereka tahu, mereka bukan melihat partai, tapi khawatir didukung oleh HTI, FPI, yang gitu-gitu. Mereka mau yang nasionalis," tegas Ruhut.
(wk/silm)
