Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mulai menyorot tayangan aksi Nikita Mirzani saat melabrak Elza Syarief di program acara ‘Hotman Paris Show’ milik INews TV.
- Lailatul Maghfiroh
- Kamis, 05 September 2019 - 09:45 WIB
WowKeren - Belum lama ini publik dihebohkan dengan aksi Nikita Mirzani yang melabrak Elza Syarif di acara “Hotman Paris Show”. Kejadian ini lantas berbuntut panjang hingga akhirnya Elza merasa dilecehkan dan akhirnya melaporkan Niki ke kantor polisi.
Di sisi lain, kejadian ini rupanya juga di sorot oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Nuning Rodiyah menjelaskan jika KPI sudah mulai membahas tindakan lebih lanjut yang akan diambil untuk acara yang tayang di INews TV dan dipandu Hotman Paris Hutapea itu.
Pada tayangan tersebut diperlihatkan dengan jelas emosi Niki yang meledak saat melabrak Elza hingga melempar kacamata dan smartphone-nya ke meja. Disitu terlihat juga acara TV tidak segera dihentikan. Bahkan pihak televisi menayangkan kembali acara tersebut ke YouTube mereka yang kemudian masuk menjadi trending YouTube.
Nuning mengungkapkan bahwa KPI telah melakukan rapat pada Selasa (3/9). “Sebentar ya lagi dirapatkan,” ujar Nuning. Namun hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari hasil rapat tersebut.
Meski begitu, Nuning mengungkapkan bahwa tayangan tersebut berpotensi melakukan pelanggaran. “Berpotensi melanggar pasal norma kesopanan, pengungkapan privasi dan ungkapan makian non verbal,” tutur Nuning.
Hal ini terjadi lantaran program siaran dan pembawa acara membiarkan aksi Niki tersebut tetap berlangsung. Sehingga tayangan ini seakan menjadi ajang untuk memaki dan mengupas privasi seseorang.
Kendati demikian, Nuning menghimbau agar stasiun televisi lain dapat mematuhi dengan baik ketentuan yang sudah dibuat di dalam pedoman penyiaran. “Dan kepada lembaga penyiaran lain, diminta untuk mematuhi segala ketentuan yang telah diatur di pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran,” papar Nuning.
Selain itu, Nuning juga menghimbau agar lembaga penyiaran dapat menghadirkan tayangan yang edukatif. “Dan harus selalu menghadirkan program siaran yang edukatif dan informatif,” sambung Nuning lagi. “Dan harus selalu menghadirkan program siaran yang edukatif dan informatif.”
(wk/lail)
