Ramai Isu Taliban di KPK, Begini Jawaban Ketua Agus Rahardjo
Nasional

Perkara revisi UU KPK dan sosok pimpinan baru yang kontroversial belum selesai, lembaga antirasuah di bawah kepemimpinan Agus Rahardjo kembali diguncang isu miring, yakni soal keterlibatan kelompok Taliban.

WowKeren - Berbagai isu tampaknya terus diarahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setelah dibuat "heboh" dengan rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK serta terpilihnya pimpinan yang kontroversial, lembaga antirasuah itu juga ikut diguncang isu Taliban.

Untuk diketahui, segelintir pihak menuding ada keterlibatan antara pegawai KPK dengan kelompok Taliban. Bahkan mantan Ketua KPK, Busyro Muqoddas, sempat mendeskripsikan kelompok Taliban di lembaga antirasuah tersebut.

Tudingan ini pun membuat Ketua KPK periode 2015-2019, Agus Rahardjo, buka suara. Menurut Agus, tak ada pegawai maupun struktural KPK yang terlibat dengan kelompok Taliban. Selain itu, Agus juga menilai isu ini sengaja dimainkan oleh pihak tertentu untuk mendiskreditkan KPK.

"Kami mengharapkan orang melakukan penelitian melalui KPK," ujar Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/9). "Sama sekali isu itu tujuannya untuk mendiskreditkan KPK. Jadi silakan kalau mau melakukan penelitian."

"Saya setuju orang-orang dan profesor-profesor yang sudah bekerja sama dengan KPK (untuk melakukan penelitian). Mereka tahu dalamnya KPK, seperti Profesor Syamsudin Haris dari LIPI," imbuhnya tegas. "Karena kerja di sini dia tahu, nggak ada itu (kelompok Taliban)."


Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa kebebasan beragama serta menjalankan ibadahnya merupakan hak pegawai yang selalu dijamin KPK. Ia lantas mencontohkan kegiatan rutin yang digelar di KPK, yakni salat Jumat yang dilangsungkan bersamaan dengan kebaktian oleh pegawai beragama Nasrani. Fakta ini juga sempat diungkap mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, dalam surat pengunduran dirinya.

"Kami itu hari Jumat ada yang Jumatan di sini. Kemudian ada juga di lantai tiga kebaktian," pungkasnya. "Jadi, di mana talibannya? Kalau kamu lihat surat Pak Saut, apa itu cermin Taliban? Sama sekali jauh."

Isu Taliban ini muncul bersamaan dengan beragamnya masalah yang membelit KPK. Beberapa pihak pun menilai isu ini sengaja dimunculkan demi melemahkan lembaga antirasuah.

Sebelum penyangkalan Agus, beberapa pihak pun ikut membantah tudingan tersebut. Salah satunya oleh peneliti LIPI Syamsudin Haris. Lewat cuitannya, Syamsudin menegaskan tak ada kelompok Taliban di tubuh KPK. Ia juga menuding Polri berada di balik penyebaran isu tersebut.

"Saya dan beberapa teman sdh lbh dari 3 thn terakhir melakukan kerjasama riset dgn rekan2 di @KPK_RI. Tdk ada Taliban," tulis Syamsudin. "Itu adalah isapan jempol belaka utk membenarkan saudara tua (baca: polisi) masuk dan meng-obok2 KPK."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru