Prabowo Instruksikan Gerindra Kritik Anies Baswedan, Tanda Pecah Kongsi?
Nasional

Gerindra DKI Jakarta mengaku diinstruksikan langsung oleh Ketum Prabowo Subianto agar aktif mengkritik Gubernur Anies Baswedan. Namun Gerindra berdalih kritik dilemparkan demi menciptakan pemerintahan yang prorakyat.

WowKeren - Ada instruksi terbaru dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kepada para kadernya yang sukses membuat terkejut. Disampaikan oleh Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif, ternyata Prabowo menginstruksikan langsung para perwakilan partainya di Ibu Kota untuk mengkritik kinerja Gubernur Anies Baswedan.

"Bantu rakyat dengan dukung program pemerintah yang prorakyat," ujar Syarif. "Tetap kritis bersama rakyat."

Instruksi ini pun menarik perhatian banyak pihak. Apalagi karena selama ini Prabowo dan Gerindra dikenal memiliki kedekatan tersendiri dengan Anies. Lantas hal apa yang melatarbelakangi instruksi ini?

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes pun buka suara soal hal ini. Ia menilai ada beberapa faktor yang melatarbelakangi instruksi Prabowo tersebut, salah satunya terkait konstelasi Pemilihan Presiden 2024.

Menurut Arya, Pilpres 2024 mungkin akan menjadi masa yang berat bagi Prabowo. Ada beberapa alasan untuk ini, salah satunya karena basis pendukungnya yang mungkin tidak semua sepakat dengan pilihan politik Prabowo. Seperti diketahui, banyak pendukung Prabowo yang balik badan lantaran sang mantan Calon Presiden justru "melompat" ke kubu Joko Widodo.


Selain itu, ungkap Arya, Pilpres 2024 mungkin akan berat bagi Prabowo karena munculnya calon-calon kompetitor dari berbagai daerah Indonesia yang tak kalah kuat. Salah satunya adalah Anies Baswedan yang sempat siap diusung oleh Ketum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh.

"Begitu juga dengan gubernur yang karakter pemilihnya beririsan dengan pemilih Prabowo," ungkap Arya, Senin (28/10). "Yaitu dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan."

Oleh karena itu, Arya meyakini instruksi Prabowo tersebut ditujukan untuk "menjegal" Anies. "Mungkin Anies dianggap kompetitor politik di 2024, sehingga muncul manuver-manuver politik untuk menyulitkan langkah politik Anies," kata Arya menganalisis, seperti dilansir oleh Detik News.

Tak hanya itu, perihal kursi DKI 2 yang hingga kini masih kosong pun disebut-sebut menjadi alasan Prabowo memberikan instruksi tersebut. Menurut Arya, ada keinginan dari internal Gerindra untuk merebut kembali kursi Wagub DKI Jakarta tersebut. Gerindra pun beranggapan Anies bisa menyulitkan langkah mereka merealisasikan wacana tersebut.

Analisis Arya pun tampak sesuai dengan situasi Gerindra saat ini. Pasalnya mantan Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, diketahui telah kembali ke Gerindra. Bisa jadi analisis Arya benar adanya, demi mengantarkan Sandiaga kembali ke kursi DKI 2. Kendati sebelumnya Sandiaga mengklaim telah menolak tawaran tersebut berkali-kali.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait