Kak Seto 'Rayu' Nadiem Makarim Agar Sekolah Cukup 3 Kali Seminggu
Nasional

Mendikbud Nadiem Makarim terus menjaring masukan untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia. Salah satunya dari pemerhati anak Kak Seto yang mengusulkan sekolah cukup 3 hari dalam seminggu.

WowKeren - Indonesia terus berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Terbukti dari berbagai gebrakan yang coba dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Nadiem sendiri diketahui terus menggali masukan dari berbagai pihak untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Termasuk di antaranya Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto.

Rupanya Kak Seto pun memberikan usulan yang cukup mencengangkan, yakni mengusulkan agar sekolah banyak berjalan tiga hari dalam seminggu. Sedianya kurikulum baru yang tengah dikaji Nadiem akan mengimplementasi usulannya itu.

Bukan tanpa alasan usul sekolah tiga hari dalam seminggu itu disampaikan Seto. Ia bercermin pada hasil homeschooling miliknya yang sudah berjalan selama 13 tahun.

"Nah kami sudah membuat percobaan sekolah selama 13 tahun ini. Sekolah seminggu hanya tiga kali, per hari hanya tiga jam," kata Kak Seto di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (4/12). "Tapi lulusannya yang masuk Kedokteran ada di UI, Gadjah Mada, dan Undip. Kemudian USU dan Unhas. ITB, IPB, ada."


Ia menilai anak-anak Indonesia tak melulu berprestasi di bidang akademis. Terbukti dari siswa-siswa binaannya yang juga menjadi pengusaha hingga atlet yang sudah berlaga di kancah internasional.

Seto turut membandingkan sistem sekolah formal yang dimilikinya dengan homschooling-nya yang menerapkan sistem 3 hari belajar. Menurutnya lulusan homeschooling-nya justru lebih memuaskan. Hal ini, imbuh Seto, kemungkinan karena anak-anak merasa senang saat bersekolah.

"Begitu tanya, anak-anak senang enggak sekolah di sini? (Mereka jawab) senang banget, Pak. Itu yang penting," tutur Seto, dikutip dari Kompas. Seto kemudian membandingkan dengan sikap siswa yang sangat berbahagia ketika guru mengosongkan jam pelajaran.

Berbagai saran pun turut diberikan oleh Seto, selain perihal jadwal sekolah. Termasuk soal pekerjaan rumah dan proses belajar-mengajar. Harapannya agar siswa tak lagi menjadi seperti robot, yang diharuskan menerima pelajaran tanpa mempertimbangkan minat dan bakat mereka.

"Nah ini yang saya harapkan, idenya Mas Menteri baru," pungkas Seto. "Pokoknya gaya (kurikulum) milenial."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru