Makin Panas, Iran Kini Tawarkan Rp1,1 T Untuk Kepala Trump
Getty Images/Scott Olson
Dunia

Iran akui siap memberikan hadiah USD80 juta, atau sekitar Rp1,1 triliun, bagi siapapun yang berhasil membawa kepala Donald Trump. 'Sayembara' ini muncul usai Trump mengaku mendalangi penembakan Qasem Soleimani.

WowKeren - Tensi geopolitik antara Iran dan Amerika Serikat semakin panas beberapa waktu belakangan. Tentu hal ini tak lepas dari fakta bahwa AS, atas perintah Presiden Donald Trump, memerintahkan pembunuhan terhadap Komandan Pasukan Elit Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani.

Amarah Iran pun tak terbendung mendapati tentara elitnya terbunuh di Irak pada Jumat (3/1) lalu. Serangkaian ancaman dilontarkan, mulai dari kesiapan membalas dendam, menyebut Trump sebagai teroris berdasi dan menyamakannya dengan pimpinan Nazi Jerman Adolf Hitler, hingga kini menyiapkan "hadiah".

Tentu yang dimaksud bukan sembarang "hadiah". Iran diketahui menawarkan uang dalam jumlah besar bagi siapapun yang bisa mendapatkan kepala Trump. Tak tanggung-tanggung, Iran berjanji akan memberikan hadiah lebih dari USD80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.

"Sayembara" ini disampaikan secara resmi oleh otoritas Iran dalam acara pemakaman Soleimani yang ditayangkan di televisi nasional. Dalam pidato itu disampaikan, Iran siap menyediakan USD1 dikali jumlah seluruh penduduk negeri sebagai hadiah atas kepala Trump.

"Iran dihuni oleh 80 juta orang. Dengan demikian, kami akan menyediakan USD80 juta (GBP61 juta) sebagai hadiah bagi siapapun yang bisa membawa kepala Presiden Trump," demikian kutipan pidato tersebut, dilansir dari Mirror, Senin (6/1).


Ancaman serupa juga disampaikan oleh anggota dewan Iran, Albolfazl Aboutorabi. Aboutorabi dengan lantang menyatakan Iran siap menyerang "jantung" politik AS.

"Kami dapat menyerang Gedung Putih dengan cara kami sendiri. Kami bisa membalas mereka di tanah Amerika," ujar Aboutorabi, dikutip dari media Iran.

"Kami punya kekuatan dan Tuhan selalu menyertai kami," imbuhnya. Ia lantas menegaskan Iran tak akan meragu atas deklarasi perang itu.

Sebelumnya, Iran sudah meluapkan emosinya atas kematian Soleimani lewat berbagai cara. Salah satunya dengan menyebut Trump sebagai teroris berdasi, bahkan menyamakannya dengan pimpinan Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Sebutan ini muncul usai Trump dengan terang-terangan mengaku tengah menarget 52 titik di Iran. Bila negara Timur Tengah itu mengambil langkah nekat, dengan menyerang AS misalnya, maka negara Paman Sam pun tak akan ragu dan langsung balik menyerang 52 lokasi tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru