Iran Tangkap 30 Tentara, Diduga Terlibat Dalam Insiden Salah Tembak Pesawat Ukraina
Dunia

Telah berjanji akan menyelidiki kasus penembakan pesawat Ukraina, Iran akhirnya menangkap 30 tentara yang diduga bertanggung jawab dalam insiden tersebut.

WowKeren - Penyebab kecelakaan yang dialami pesawat boeing 737 milik maskapai Ukraina, Ukraine International Airlines pada Rabu (8/1) pagi waktu setempat di wilayah Teheran, Iran akhirnya terkuak. Iran telah mengaku jika mereka tidak sengaja menembak jatuh pesawat milik Ukraina tersebut.

Pemerintah Iran telah berjanji untuk menangkap dan menghukum pelaku yang diduga bertanggung jawab dalam insiden salah tembak. Kini aparat penegak hukum Iran dilaporkan telah menangkap 30 tentara yang diduga kuat terlibat dalam tragedi tersebut.

"Penyelidikan menyeluruh tengah dilakukan dan sejumlah orang sudah ditangkap terkait proses tersebut," kata juru bicara aparat penegak hukum Iran, Gholamhossein Esmaili, seperti dilansir CNN, Selasa (14/1). "Serangkaian investigasi sudah dilakukan. Saran-saran sudah diberikan sejauh ini untuk mencari kebenaran."

Seperti yang diketahui, pesawat Ukraine International Airlines itu jatuh tidak lama setelah lepas landas pada Rabu (8/1) pagi waktu setempat. Seluruh penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 176 orang dikabarkan langsung tewas di lokasi kejadian.


Setelah sempat menutupi penyebab jatuhnya pesawat karena masalah teknis, militer Iran akhirnya mengaku jika pihaknya tidak sengaja meluncurkan tembakan rudal yang membuat pesawat tersebut meledak. Tragedi ini terjadi lantaran Iran telah mengira jika pesawat tersebut merupakan pesawat musuh milik Amerika Serikat (AS).

Seperti yang diketahui, di waktu yang bersamaan Iran memang telah melancarkan serangan dengan menembakkan sejumlah rudal ke pangkalan militer milik AS yang berada di Irak. Aksi Iran tersebut sebagai balas dendam usai AS membunuh Jenderal Soleimani.

Presiden Iran, Hassan Rouhani langsung menjanjikan akan segera menyeret seluruh pelaku yang terlibat dalam insiden penembakan tersebut ke pengadilan. Ia menggambarkan kejadian tersebut sangat menyakitkan dan sulit untuk dimaafkan.

"Penegak hukum harus membentuk pengadilan khusus terdiri dari sejumlah hakim dan pakar. Ini bukan kasus biasa. Seluruh dunia akan menyoroti perkara ini," kata Rouhani. "Tanggung jawab itu dipikul bukan hanya satu orang. Yang lainnya juga. Dan saya mau persoalan ini diselesaikan dengan jujur."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait