Mantan CEO Grammy Ungkap Kecurangan di Proses Voting
Musik

Diberhentikan secara paksa, Deborah Dugan mantan CEO Recording Academy melaporkan adanya praktik korupsi dan kecurangan dalam pemungutan suara di ajang Grammy, seperti apa?

WowKeren - Mantan CEO The Recording Academy, Deborah Dugan, mendadak mengejutkan media lantaran terang-terangan melaporkan tindak diskriminatif dan pelecehan seksual yang ia alami. Bukan hanya itu, Deborah yang baru saja diberhentikan dari jabatannya ini juga mengungkapkan adanya kecurangan dalam proses voting alias pemungutan suara untuk ajang Grammy Awards.

Dilansir The Guardian pada Kamis (23/1), Deborah Dugan diberhentikan hanya kurang lebih satu pekan menjelang malam penganugerahan Grammy Awards ke-62. Hal tersebut membuatnya tak ingin tinggal diam dan ia pun membuat laporan terbuka pada Equal Employment Opportunity Commission (EEOC).

Dalam laporan yang terdiri dari 44 halaman ini, Deborah Dugan menjelaskan jika dirinya mengalami perlakuan diskriminatif dan seksis. Ia mengklaim ada sekelompok pria yang bekerja sama untuk melengserkan dirinya dan merugikan para wanita.

Bukan cuma itu, dalam laporannya ini ia juga menyebut perihal adanya praktik korupsi dan kecurangan dalam pemungutan suara di ajang Grammy. Dikatakan bahwa tidak ada transparansi dalam proses voting lantaran adanya komite rahasia yang bertugas untuk menentukan long list dan short list nomine di tiap kategori Grammy Awards.


Sebagai informasi, long list sendiri merupakan daftar panjang di mana ada sekitar 15 sampai 20 lagu yang berpotensi masuk dalam satu kategori tertentu. Nantinya, daftar ini akan dikerucutkan menjadi 5 atau 8 dan masuk dalam nominasi.

Dalam laporannya, Deborah Dugan memberikan contoh lagu yang masuk daftar panjang (long list) untuk penghargaan Song of The Year. Lagu ini berada di peringkat ke-18 dari 20 lagu. Namun pada akhirnya, lagu tersebut tetap masuk dalam daftar nominasi final lantaran musisi di belakangnya memiliki koneksi dengan anggota dewan Grammy.

Bukan cuma itu saja, Deborah Dugan juga menuduh bahwa komite nominasi menambahkan nama sejumlah musisi yang bahkan tidak masuk long list. Atau dengan kata lain, mereka bisa sewenang-wenang mencalonkan nama artis yang sebenarnya tak masuk daftar dan memanipulasi nominasi.

Sebelumnya, pihak Recording Academy mengatakan bahwa keluarnya Deborah Dugan dari yayasan tersebut karena ia melakukan tidak perundungan pada seorang pegawai perempuan. Akan tetapi tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Deborah.

Terlepas dari laporan Deborah Dugan ini, malam puncak Grammy Awards sendiri akan digelar di Staples Center di Los Angeles pada 26 Januari mendatang. Seperti tahun sebelumnya, perhelatan Grammy Awards yang ke-62 ini kembali dipandu oleh Alicia Keys, di mana Lizzo memimpin daftar nominasi.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel