NasDem Kritik Jokowi dan Puji Anies Soal Banjir, PDIP Beri Jawaban Menohok
Nasional

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun membandingkan penanganan banjir yang dilakukan oleh Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI dengan Anies Baswedan saat ini.

WowKeren - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun angkat bicara mengenai kritik yang dilayangkan oleh partai Nasional Demokrat (NasDem) kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. NasDem mengkritik Jokowi yang menyebut bahwa tidak perlu ide baru dalam mengatasi banjir di Jakarta.

Namun di lain sisi, NasDem justru memuji penanganan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Komarudin, pada saat Jokowi menjadi Gubernur DKI pun, Jakarta juga dilanda banjir.

Namun bedanya, Jokowi lebih aktif untuk turun ke lapangan. Sehingga dalam waktu yang tak begitu lama, banjir bisa segera dapat diatasi.

"Begini, jadi saya mau ambil posisi netral ini. Jadi tidak bela Pak Jokowi, tidak bela Anies, karena dua-duanya semua punya argumentasi," kata Komarudin dilansir Detik, Kamis (23/1). "Cuma saja, Pak Jokowi lebih proaktif turun ke lapangan, mengatasi. Jadi zaman Pak Jokowi itu bukan tidak banjir, banjir, tapi dalam waktu singkat juga selesai."


Sedangkan di lain sisi, Anies lebih banyak melakukan perencanaan daripada bekerja langsung di lapangan. Hal ini menurutnya tak lepas dari latar belakang Anies yang notabene seorang intelektual sehingga tak heran jika lebih banyak melakukan teori.

"Mungkin Pak Anies selama jadi gubernur masih banyak juga perencanaan, retorikanya dibandingkan kerja di lapangan. Itu bedanya saja di situ. Bedanya Pak Anies dengan Pak Jokowi dan Pak Ahok di situ. Kenapa begitu?" lanjut Komarudin. "Karena Pak Jokowi maupun Pak Ahok itu orang lapangan. Pak Anies, kita tahu dia ilmuwan, intelektual, orang kampus. Jadi waktu banyak di teori. Dua (Jokowi dan Ahok) ini langsung praktik."

Lebih jauh, Komarudin menilai bahwa tak sedikit pihak yang memanfaatkan isu banjir Jakarta sebagai ajang untuk mendulang popularitas. Untuk mengatasi banir Jakarta memang diperlukan gagasan besar.

"Perlu gagasan besar. Contoh kalau memang sekarang katakan yang diyakini bisa menyelesaikan soal adalah normalisasi," ujar Komarudin. "Berarti kan melepaskan sekian lahan, sepanjang jalan sampai ke laut sana untuk air bisa terbuang, masa negara tidak bisa atasi barang ini?"

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait