300 WN AS di Kapal Pesiar Diamond Princess Dievakuasi Tuai Kemarahan Publik, Kenapa?
Dunia

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengevakuasi lebih dari 300 warganya dari kapal pesiar 'Diamond Princess' yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang. Sayangnya, hal ini justru menuai kemarahan warga AS.

WowKeren - Kapal pesiar "Diamond Princess" diketahui tengah dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, terkait virus Corona (COVID-19). Menurut data terbaru, sebanyak 355 orang penumpang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Karena itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengevakuasi lebih dari 300 warga negaranya. Sayangnya, dari 300 orang tersebut diketahui, 40 di antaranya positif terjangkit corona.

Dilansir CNN dan Associated Press, Senin (17/2), Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, menyatakan bahwa tentara-tentara Jepang membantu membawa 340 dari total 380 penumpang asal AS dengan 14 bus dari Yokohama menuju Bandara Haneda.

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan terpisah menyebut dua pesawat charter yang membawa lebih dari 300 warga AS telah lepas landas dari Tokyo dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju wilayah AS.


Semua orang yang akan dievakuasi dengan dua pesawat charter ke AS, telah menjalani pemeriksaan untuk gejala virus corona sebelum masuk pesawat. Di sana mereka akan kembali diperiksa staf-staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) setibanya di AS.

"Hanya orang-orang yang tidak mengalami gejala-gejala yang diizinkan naik pesawat," tegas Menteri Luar Negeri AS dalam pernyataannya. "Tujuan utama kami tetap memastikan kesejahteraan dan keselamatan seluruh warga AS yang terlibat. Departemen Luar Negeri AS tidak memiliki prioritas lebih tinggi selain kesejahteraan dan keselamatan warga AS di luar negeri."

Sayangnya, evakuasi yang dilakukan oleh pemerintah ini nampaknya mengundang amarah sejumlah warga AS. Tak sedikit orang yang mempertanyakan mengapa pemerintah AS menunggu begitu lama untuk menawarkan evakuasi ini? Apa yang memicu perubahan dramatis dalam kebijakan AS terhadap ratusan warganya di dalam kapal pesiar Diamond Princess?

"Dari tragedi menjadi komedi menjadi lelucon," ujar seorang penumpang asal AS, Matthew Smith melalui akun Twitternya. "Pemerintah AS justru ingin membawa kita tanpa pemeriksaan, menerbangkan kita kembali ke AS dengan sekelompok orang lainnya yang juga belum diperiksa, dan kemudian menyatukan kami dalam karantina dua minggu lagi? Bagaimana bisa itu langkah yang masuk akal?"

Selain itu, ada beberapa warga AS lain yang menolak dievakuasi lantran enggan dikarantina lebih lanjut di AS. Mereka juga khawatir karena harus ada di dalam pesawat yang sama, dalam jangka waktu lama, dengan orang-orang yang bisa jadi telah terinfeksi atau sedang dalam masa inkubasi.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru