Luhut Bela 49 TKA Tiongkok di Kendari, Tegaskan Tak Ada Prosedur Ilegal
Nasional

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut puluhan TKA tersebut masuk ke Indonesia secara legal karena memiliki visa 211-A yang keluar pada tanggal 4 Januari 2020.

WowKeren - Publik sempat digegerkan dengan masuknya 49 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Staf Khusus Kementerian Tenaga Kerja, Dita Indah Sari, menyebut puluhan WN Tiongkok tersebut tidak memiliki ijin kerja dari Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Kemnaker.

Menanggapi isu ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara. Menurut Luhut, puluhan WNA tersebut masuk ke Indonesia secara legal karena memiliki visa 211-A yang keluar pada tanggal 4 Januari 2020. Tepatnya sebelum pemerintah menutup WNA China ke Indonesia.

"Ya tadi baru rapat mengenai ini jangan besar besarkan dulu kita luruskan secara proporsional, jadi 49 TKA itu dapat visa 211-A pada tanggal 4 Januari," terang Luhut dalam video conference pada Rabu (18/3). "Jauh sebelum ada larangan Tiongkok datang ke Indonesia, jadi tidak ada yang dilanggar."

Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa puluhan orang tersebut tidak melakukan prosedur ilegal apapun. Luhut juga menyebut mereka telah mengajukan visa secara legal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing.


"Saya tegaskan, tidak ada prosedur ilegal. Mereka ajukan visa legal ke kedutaan kita di Beijing," tegas Luhut. "Ini cuma masalah teknis visa 211-A dan 211-B."

Selain itu, Luhut juga menuturkan bahwa puluhan orang tersebut kini tengah dikarantina di Kendari. Dengan demikian, mereka dapat dideteksi terkait virus corona (Covid-19). "Sekarang mereka masih dikarantina di Kendari, biar aja dikarantina dua minggu nanti kita lihat lagi apa yang kita lakukan," pungkas Luhut.

Sebelumnya, beredar video viral yang menunjukkan kedatangan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di Bandara Haluoleo. Dalam video tersebut, terdengar perekam yang mengaitkan kedatangan orang-orang itu dengan virus corona.

Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam lantas mengaku bahwa para TKA tersebut tidak datang dari Tiongkok, melainkan dari Jakarta. Pernyataan Merdisyam ini berbeda dari Kepala Kantor Perwakilan Kemenkumham Sultra, Sofyan, yang menyebut bahwa para TKA tersebut adalah TKA baru yang berangkat dari Tiongkok, transit di Thailand, sebelum akhirnya tiba di Indonesia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait