Pemerintah India Beri Hukuman Kocak Bak Anak Sekolahan untuk Warga yang Langgar Aturan Lockdown
Dunia

Belum lama ini sebanyak 10 Warga Negara Asing (WNA) di India yang berasal dari Israel, Meksiko, Australia, dan Austria kedapatan melanggar aturan lockdown saat mereka berjalan-jalan di kawasan Rishikesh.

WowKeren - Pihak pemerintah sejumlah negara terus menerus melakukan berbagai cara supaya warga mereka mau menuruti aturan karantina maupun lockdown di tengah merebaknya pandemi virus corona (COVID-19). Salah satunya adalah India.

Namun rupanya, pemerintah India menerapkan aturan yang tak lazim demi membuat warganya menuruti aturan lockdown dan karantina. Alih-alih memberi denda, pemerintah India justru memberikan hukuman ala anak-anak sekolah pada warga yang ketahuan melanggar.

Bagaimana tidak? Pasalnya belum lama ini sebanyak 10 Warga Negara Asing (WNA) di India yang kedapatan melanggar aturan lockdown dihukum untuk menulis permintaan maaf sebanyak 500 kali. Hukuman ini bahkan diumumkan langsung oleh pejabat setempat pada hari Minggu (12/4) kemarin.

Disebutkan bahwa para pendatang dari Israel, Meksiko, Australia, dan Austria tertangkap saat berjalan-jalan di Rishikesh, yang terkenal sebagai tempat band The Beatles mencari kerohanian di Ashram pada 1968. Petugas polisi setempat, Vinod Sharma, mengatakan bahwa mereka masing-masing dihukum dengan menulis "Aku tidak mengikuti aturan lockdown jadi aku sangat menyesal" sebanyak 500 kali.


Lebih lanjut, Vinod Sharma juga mengatakan kalau hukuman itu sengaja diberikan supaya para pelanggar merasa jera. Ia juga menjelaskan bahwa ada lebih dari 700 turis asing dari Amerika Serikat, Meksiko, dan Israel yang tinggal di daerah tersebut dan telah melanggar aturan lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Polisi India juga sepakat untuk melakukan patroli di sejumlah hotel di negara tersebut. Jika hotel di India yang menampung turis tak mematuhi aturan hukum yang ditetapkan, maka polisi setempat akan menjatuhkan sanksi pada hotel tersebut.

Sebagai informasi tambahan, India sendiri mulai memberlakukan kebijakan lockdown nasional sejak akhir Maret lalu, dengan penduduk diizinkan meninggalkan rumah mereka hanya untuk layanan penting seperti membeli bahan makanan dan obat-obatan. Perdana Menteri Narendra Modi diperkirakan akan memperpanjang lockdown nasional dua minggu ke depan, dari yang semula dijadwalkan berakhir Selasa (14/4).

Sementara itu, hingga kini India sendiri telah mencatatkan 9,205 kasus positif COVID-19. Dari angka tersebut, 331 pasien dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 1,080 lainnya dikonfirmasi sembuh. Saat ini, India memiliki kasus aktif corona sebanyak 7,794 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait