Hampir 1 Juta Orang Tuntut Bos WHO Mundur Dari Jabatan Lewat Petisi, Ini Alasannya
Dunia

Selain dituntut untuk mundur dari jabatannya di tengah pandemi corona, Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga menerima kritik dari politisi Amerika Serikat.

WowKeren - Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dituntut untuk mundur dari jabatannya di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Tuntutan ini tertuang dalam petisi di situs change.org yang telah ditandatangani oleh setidaknya 934.463 per Selasa (14/4) hari ini.

Tedros sendiri merupakan seorang politisi Etiopia yang telah menjadi bos di WHO sejak Juli 2017 lalu. Kini, ia dikritik atas caranya menangani pandemi virus corona yang telah membunuh lebih dari 100 ribu orang di berbagai belahan dunia.

Alasan petisi tersebut dibuat adalah Tedros dinilai tidak cocok menjadi Dirjen WHO lantaran meremehkan virus corona. Relasi Tedros dengan Tiongkok dan Taiwan pun menjadi alasan pembuatan petisi tersebut.

"Tanpa melakukan investigasi apa pun, Tedros Adhanom Ghebreyesus langsung mempercayai angka kematian dan kasus Covid-19 yang disediakan oleh pemerintah Tiongkok," demikian kutipan petisi tersebut. "Di sisi lain, Taiwan seharusnya tidak disisihkan dari WHO untuk kepentingan politik apa pun. Teknologi Taiwan lebih maju daripada sejumlah negara yang dipilih oleh WHO."


Tedros

change.org

Selain dituntut untuk mundur, Tedros juga menerima kritik dari politisi Amerika Serikat. Sejumlah anggota Partai Republikan bahkan sempat menuntut Tedros untuk mengungkap relasinya dengan pejabat Tiongkok.

"Sepanjang krisis, WHO menghindari menyalahkan Tiongkok yang pada dasarnya adalah Partai Komunis Tiongkok," demikian kutipan politisi Republikan tersebut. "Kau (Tedros) sebagai pemimpin WHO bahkan memuji 'transparansi' pemerintah Tiongkok di saat krisis, padahal rezim tersebut telah membohongi dunia secara konsisten dengan melaporkan statistik infeksi dan kematian mereka yang lebih rendah dari sebenarnya."

Tak hanya itu, penasihat ekonomi Gedung Putih, Peter Navarro, sempat menyebut Tedros sebagai salah satu "proksi" pemerintah Tiongkok lantaran Beijing berupaya untuk mendapat pengaruh atas berbagai agensi yang dikelolah oleh PBB. Hal tersebut diungkapkan Navarro dalam tayangan "The Story" bersama Martha MacCallum di Fox News.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait