Dituding Diskriminasi Orang Afrika Saat Pandemi Corona, Ini Jawaban Tiongkok
Dunia

Duta Besar Afrika di Tiongkok melayangkan protes kepada Menteri Luar Negeri Tiongkok. Catatan Duta Besar menyebut bahwa 'stigmatisasi dan diskriminasi' tersebut menciptakan kesan keliru bahwa virus corona disebarkan oleh orang Afrika.

WowKeren - Hubungan Afrika dan Tiongkok kini menegang di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, Tiongkok dituding telah bersikap diskriminatif terhadap warga Afrika di Negeri Tirai Bambu.

Tudingan ini bermula dari pelajar dan ekspatriat Afrika di Guangzhou yang dipaksa menjalani tes Covid-19 dan karantina mandiri selama 14 hari. Banyak orang Afirka yang lantas mengaku telah diusir oleh pemilik tempat tinggal dan juga ditolak oleh hotel, sehingga mereka yang terpaksa tidur di jalanan.

Melansir Channel News Asia, laporan diskriminasi pertama berasal dari 8 orang yang didiagnosis menghabiskan waktu di distrik kota Yuexiu. Wilayah tersebut dikenal juga dengan sebutan "Little Africa".

Hal ini membuat Duta Besar Afrika di Tiongkok melayangkan protes kepada Menteri Luar Negeri Tiongkok. Catatan Duta Besar menyebut bahwa "stigmatisasi dan diskriminasi" seperti itu menciptakan kesan keliru bahwa virus itu disebarkan oleh orang Afrika.


Pihak Tiongkok lantas memberikan jawaban atas tudingan tersebut. "Kami tidak melakukan diskriminasi terhadap saudara Afrika kami di Tiongkok," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, dilansir Reuters pada Selasa (14/4).

Selain Dubes Afrika, Konsulat Amerika Serikat (AS) di Guangzhou juga telah memberikan peringatan kepada warga negaranya dan menyarankan kaum Afrika-Amerika untuk menjauhi wilayah metropolis Guangzhou. Pihak Tiongkok lantas balik menuding AS berencana memanfaatkan isu ini untuk merusak hubungan Beijing dengan negara-negara Afrika.

Lebih lanjut, Zhao menegaskan bahwa Tiongkok memperlakukan semua warga negara asing di negaranya dengan adil. "Adalah tidak bertanggung jawab dan tak bermoral bagi AS untuk menabur perselisihan. "Usahanya (AS) untuk mendorong ganjalan di antara Tiongkok dan Afrika tidak akan pernah berhasil," tegas Zhao.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ghana dan juga pemimpin Majelis Rendah Parlemen Negeria telah bertemu dengan para Dubes Tiongkok di negara mereka masing-masing untuk membahas isu diskriminasi di Guangzhou tersebut pada pekan lalu. Zhao sendiri tidak mengungkapkan catatan para Dubes tersebut, namun ia menyebut bahwa Guangdong telah mengambil "langkah-langkah baru", dan Beijing kini tengah bekerja dengan negara-negara Afrika untuk menyelesaikan isu ini.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait