Selain menunjukkan hasil dalam waktu singkat, teknologi itu juga diklaim mudah dalam penggunaan, non-invasif, serta murah, sehingga cocok untuk pengujian skala lebih besar di tempat umum.
- Luthfiatun Nisa
- Kamis, 21 Mei 2020 - 11:46 WIB
WowKeren - Perusahaan medis QuantLase Imaging Lab asal Uni Emirat Arab (UAE) dilaporkan tengah mengembangkan alat tes cepat deteksi virus corona (COVID-19) menggunakan teknologi laser.
Dr. Pramod Kumar, ketua tim peneliti di laboratorium itu dalam pernyataan resmi Kedubes UAE, menyatakan bahwa mereka akan menggunakan teknik yang disebut sebagai DPI (Diffractive Phase Interferometry) untuk mengembangkan alat tes ini. "Teknik DPI (Diffractive Phase Interferometry) berbasis laser kami yang didasarkan pada modulasi fase optik, mampu memberikan tanda infeksi dalam beberapa detik," kata Pramod Kumar.
Selain menunjukkan hasil dalam waktu singkat, teknologi itu juga diklaim mudah dalam penggunaan, non-invasif, serta murah, sehingga cocok untuk pengujian skala lebih besar di tempat umum, seperti bioskop dan pusat perbelanjaan.
Dalam pengujian skala luas itu, dr. Kumar menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berperan penting untuk memberikan model analisis secara presisi, serta dengan kecepatan dan skala yang tepat.
"Laboratorium ini menggunakan G42, perusahaan AI dan Cloud Computing terkemuka, untuk lebih meningkatkan program laser," ujar dia, menambahkan bahwa pihaknya telah menjalankan sekitar seribu pengujian awal, kemudian menyempurnakan dan kembali melakukan uji coba.
Disebutkan pula bahwa QuantLase Imaging Lab berencana untuk meluncurkan produk inovasi buatannya ke pasaran dalam beberapa bulan mendatang, mengingat sejauh ini mesin produksi laboratorium itu telah menunjukkan hasil dengan tingkat akurasi tinggi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan UAE, Abdul Rahman bin Mohammad, menanggapi penemuan tersebut dengan menyatakan bahwa pihaknya selalu mengikuti proses inovasi terkait deteksi dini dan tes cepat COVID-19. "Pemerintah UAE tertarik pada inisiatif yang membantu sistem perawatan kesehatan di UAE. Para pejabat kesehatan telah memantau dengan seksama kemajuan uji coba dengan QuantLase untuk menguji peralatan ini," ujarnya.
Sementara itu, hingga saat ini Uni Emirat Arab telah mencatatkan sebanyak 26,004 kasus positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 233 orang dinyatakan meninggal dan 11,809 pasien lainnya dikonfirmasi sembuh.
(wk/luth)