Mantan Penasihat Klaim Trump Tak Peduli Soal Pandemi Corona Sejak Awal
Getty Images
Dunia

Mantan penasihat keamanan presiden Amerika Serikat, John Bolton, mengungkapkan alasan kenapa Trump tak peduli terhadap pandemi COVID-19 kendati sejak awal sudah diperingatkan.

WowKeren - Mantan penasihat keamanan presiden Amerika Serikat, John Bolton, lagi-lagi mengungkapkan pernyataan kontroversial tentang Presiden AS Donald Trump. Bolton mengatakan jika ia tak yakin dengan cara Trump menangani pandemi virus corona dan mengklaim sang Presiden sejak awal cenderung tutup mata.

Bolton mengungkapkan bahwa Trump tak peduli terhadap pandemi COVID-19 kendati sejak awal sudah diperingatkan tentang potensi penyebaran virus mematikan tersebut di Amerika Serikat. Sikap Trump tersebut menurut Bolton karena sang Presiden tidak ingin mendengar kabar buruk tentang rekannya, Presiden Tiongkok Xi Jinping, di tengah kesepakatan dagang yang tengah dibangun dengan Amerika Serikat.

"Saya pikir ada kursi kosong di Oval Office, karena Presiden (Trump) tidak ingin mendengar kabar buruk tentang Xi Jinping, temannya. Dia tidak ingin mendengar kabar buruk tentang penanganan virus di Tiongkok, atau dampak potensial terkait kesepakatan dagang dengan Tiongkok yang sangat diinginkannya," jelas Bolton, dilansir dari CNN.

Bolton juga menerangkan bahwa Trump tidak ingin mendengar tentang dampak potensial pandemi terhadap ekonomi Amerika dan efeknya pada pilpres berikutnya. "Dia (Trump) mengabaikan semua peringatan awal ini, saya pikir sikapnya telah menghambat kemampuan negara untuk menangani ini (virus), dan ia terus melakukannya," jelas Bolton lagi.


Saat ditanya apakah ia yakin Trump mampu menangani pandemi COVID-19 oleh presenter, Bolton mengatakan jika ia meragukan hal itu. "Saya tidak yakin," jawabnya.

Bolton mengatakan jika kebijakan-kebijakan yang diberikan Trump justru akan memperburuk keadaan. "Saya khawatir itu (kebijakan Trump) terus menjadi pola yang dilakukan Presiden. Itu bukan bagian dari strategi yang komprehensif. Saya pikir di suatu negara ukuran Amerika, otoritas negara bagian dan lokal harus memiliki peran besar, tetapi di tingkat federal, responsnya belum konsisten," ungkapnya lagi.

John Bolton sendiri menjadi sorotan belakangan ini lantaran menuliskan buku berjudul "The Room Where it Happened" yang mengungkapkan kelakuan Trump selama 17 bulan bekerja pada sang Presiden. Sedangkan Trump dalam cuitannya sempat membantah seluruh klaim yang dituliskan Bolton dalam bukunya. Ia mengatakan jika tulisan Bolton mengenai dirinya penuh kebohongan.

"Buku yang ditulis oleh John Bolton penuh kebohongan dan dan cerita karangan. Sebelumnya selalu berkata manis tentang saya sampai saya memecatnya. Dia adalah orang bodoh yang tidak pernah puas dan selalu ingin berperang. (Dia) Tidak punya pegangan, diasingkan dan dengan senang hati (saya) mendepaknya. Dasar bodoh!," cuit Trump melalui akun Twitter miliknya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru