Studi palaeomagnetik menunjukkan medan magnet berubah arah hingga 1 derajat per tahun. Namun, penelitian terbaru menunjukkan jika pergerakan ini bisa mencapai 10 derajat per tahun.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 13 Juli 2020 - 21:35 WIB
WowKeren - Pembalikan medan magnet bumi rata-rata terjadi sekali dalam beberapa ratus ribu tahun. Hal ini berarti, kutub magnet utara bumi bisa menjadi kutub magnet selatan dan sebaliknya.
Kendati demikian, para ilmuwan menyebut jika perubahan arah ini bisa terjadi lebih cepat, bahkan 10 kali lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya. Studi palaeomagnetik masa lalu telah menunjukkan bahwa medan magnet dapat mengubah arah hingga 1 derajat per tahun. Namun, penelitian terbaru menunjukkan jika pergerakan ini bisa mencapai 10 derajat per tahun.
Adapun kesimpulan ini didasarkan pada simulasi komputer terinci dari inti luar Bumi. Inti ini berfungsi mengendalikan medan magnet bumi dan terbuat dari nikel dan besi sekitar 2.800 kilometer (1.740 mil) di bawah permukaan Bumi.
Penulis studi dan ahli geofisika Chris Davies dari University of Leeds di Inggris menyebut jika pengetahuan manusia terkait medan magnet ini masih belum lengkap. Terutama tentang bagaimana kondisi medan magnet sebelum 400 tahun lalu.
"Kami memiliki pengetahuan yang sangat tidak lengkap tentang medan magnet sebelum 400 tahun yang lalu," kata dia seperti dikutip dari laman Science Alert, Senin (13/7). "Karena perubahan cepat ini mewakili beberapa perilaku yang lebih ekstrem dari inti cair, mereka dapat memberikan informasi penting tentang perilaku interior bumi yang dalam."
Medan magnet selama ini berfungsi menahan atmosfer di tempat dan melindungi manusia dari radiasi kosmik berbahaya dan angin matahari. Medan magnet kutub utara dan selatan bumi akan bertukar tempat secara berkala dalam periode jutaan tahun lamanya.
Adapun perubahan medan magnet sebelumnya terjadi pada 780 ribu tahun yang lalu. Yang mana, proses sebelumnya diprediksi memakan waktu ribuan tahun lamanya.
(wk/zodi)
