Banyak Ditemukan, Peneliti Sebut COVID-19 Pada Daging Beku Mampu Bertahan 21 Hari
Health

Para ilmuwan memperingatkan jika virus corona (COVID-19) bisa bertahan dan menempel pada daging beku selama 21 hari atau tiga minggu. Percobaan tersebut telah dilakukan dengan menguji potongan daging salmon, ayam, dan babi.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, Tiongkok dikejutkan dengan penemuan virus corona (COVID-19) pada daging sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil ke kota Shenzhen. Para ilmuwan pun memperingatkan jika virus mematikan tersebut rupanya bisa bertahan dan menempel pada daging beku selama 21 hari atau tiga minggu.

Dalam hal ini, para peneliti menguji potongan salmon, ayam, dan babi di supermarket Singapura yang ditambahkan sampel virus ke dalamnya. Dikutip dari The Sun, para ilmuwan kemudian menyimpan daging-daging ini ke dalam temperatur beku. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah virus tetap bisa bertahan di daging.

Daging-daging ini ditempatkan pada suhu 4 derajat celcius. Suhu tersebut digunakan karena sesuai dengan standar suhu pendingin di pengangkut makanan impor-ekspor.

Para peneliti juga menempatkan daging pada suhu minus 20 derajat celcius yang sesuai dengan standar pendingin makanan. Setelah 21 hari ditempatkan di pendingin, virus masih terdeteksi di daging dan ikan.


Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor makanan seharusnya mulai dipertimbangkan sebagai salah satu penyebab penularan virus corona, bahkan ketika penularan di permukaan makanan disebut kecil kemungkinannya. "Impor makanan yang terkontaminasi dan kemasan makanan merupakan sumber yang layak untuk dipertimbangakn dalam wabah," catat para penliti.

"Meskipun dapat dengan yakin dikatakan bahwa penularan melalui makanan yang terkontaminasi bukanlah rute infeksi utama, potensi wabah dari pergerakan barang yang terkontaminasi ke wilayah tanpa COVID-19 adalah hipotesis penting," imbuh para peneliti.

Temuan virus corona pada makanan beku bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Tiongkok juga sempat menemukan kasus corona baru yang terdeteksi pada kemasan makanan laut beku impor.

Meski begitu, berbagai otoritas kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa penularan virus corona melalui makanan cukup rendah. "Tidak ada bukti orang dapat tertular COVID-19 dari makanan atau dari kemasan makanan," demikian kutipan pernyataan dari CDC.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru