Ahli Sebut Risiko Kecelakaan Lebih Tinggi Dari Peluang Anak Terinfeksi Corona, Ini Faktanya
Health

Penelitian dari Inggris mengungkapkan jika peluang kecelakaan lebih tinggi daripada kemungkian anak-anak terinfeksi virus corona (COVID-19). Berikut faktanya.

WowKeren - Ahli kesehatan dari Inggris mengungkapkan pernyataan terbaru seputar potensi anak-anak tertular virus corona (COVID-19). Pernyataan tersebut diungkap demi meyakinkan para orangtua untuk melepas anak-anak mereka kembali ke sekolah pada September mendatang.

Wakil Kepala Petugas Medis Inggris, Jenny Harries menyebut jika anak-anak lebih berisiko tinggi mengalami cedera akibat kecelakaan mobil daripada terinfeksi virus corona. Menurutnya, setiap lingkungan selalu memiliki risikonya sendiri.

”Mencoba meyakinkan orang tua di Inggris bahwa aman untuk mengirim anak-anak mereka kembali ke sekolah pada bulan September," kata Jenny Harries seperti dilansir dari Independent, Senin (31/8). “Tidak ada lingkungan yang sepenuhnya bebas risiko.

”Setiap kali orang tua mengirim anak ke sekolah sebelum COVID-19, mereka mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas jalan,” sambungnya. “Dan faktanya, risiko flu musiman menurut kami mungkin lebih tinggi daripada risiko COVID-19 saat ini.”

Lebih lanjut Harries menyatakan jika semakin lama sekolah ditutup, maka hal tersebut berpotensi merusak perkembangan dan kesejahteraan anak. Ia bahkan menyimpulkan jika dampak negatif anak tidak masuk sekolah jauh lebih besar daripada jika terinfeksi COVID-19.


”Kami tahu bahwa jika anak-anak ketinggalan pendidikan, terutama mereka yang berada di daerah yang lebih tertinggal,” papar Harries. “Itu akan memiliki dampak negatif yang bertahan lama pada kesehatan dan kesempatan hidup mereka.”

Namun, pernyataan tersebut rupanya sangat bertentangan dengan hasil penelitian dari Journal of Pediatrics. Dalam penelitian itu, terungkap jika anak-anak memiliki viral load atau beban virus yang lebih tinggi dari orang dewasa yang dirawat di rumah sakit.

Fakta tersebut tentunya membuat anak-anak menjadi pihak yang paling berkontribusi besar dalam penularan COVID-19 mengingat beban virus yang tinggi. Selain itu, banyak anak yang terinfeksi virus corona namun tidak menunjukkan gejala sehingga membahayakan orang lain yang lebih rentan.

”Saya tidak menyangka viral load begitu tinggi,” jelas penulis penelitian itu, Dr. Lael Yonker. “Semua tindakan pencegahan yang diambil untuk merawat orang dewasa yang sakit parah, tetapi viral load pasien yang dirawat di rumah sakit ini secara signifikan lebih rendah daripada anak yang terlihat sehat.”

”Anak-anak tidak kebal dari infeksi ini. Selama pandemi COVID-19, kita telah mencapai kesimpulan salah dan menyimpulkan bahwa yang terinfeksi adalah orang dewasa,” sambungnya. “Namun, hasil kami menunjukkan bahwa anak-anak tidak terlindungi dari virus ini.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait