Ketakutan Warga Jepang Soal Olimpiade Tokyo di Tengah Pandemi Corona
Dunia

Berdasarkan jajak pendapat bulan Desember yang dilakukan oleh NHK, sebanyak sepertiga penduduk Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan di masa pandemi corona ini.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) semakin parah di sejumlah negara, termasuk Jepang. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bahkan telah memberlakukan status darurat COVID-19 di Tokyo, Chiba, Kanagawa, dan Saitama mulai 8 Januari hingga 7 Februari 2021 mendatang. Lantas, bagaimana nasib pelaksanaan Olimpiade Tokyo?

Sebagai informasi, Olimpiade Tokyo sejatinya digelar pada tahun 2020. Namun, adanya pandemi corona membuat pelaksanaan Olimpiade ditunda hingga pertengahan tahun 2021 mendatang. PM Suga sendiri telah menegaskan kembali niatnya untuk tetap menggelar Olimpiade.

Namun berdasarkan jajak pendapat bulan Desember yang dilakukan oleh NHK, sebanyak sepertiga penduduk Jepang ingin Olimpiade dibatalkan. Alasannya, mereka khawatir masuknya orang asing untuk mengikuti Olimpiade akan menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 lebih lanjut.

"Saya pikir ini sulit. Tidak mungkin mengadakan Olimpiade," tutur warga Saitama, Tatsuhiko Akamasu, yang tengah mengunjungi Tokyo, dilansir Reuters pada Jumat (8/1). "Hanya kurang 2,5 bulan hingga estafet obor. Saya kira kita tidak bisa mengendalikan virus selama periode ini."


Sebagai informasi, estafet obor biasanya akan diadakan selama 121 hari untuk menandai hitungan mundur ke hari-H Olimpiade. Agenda tersebut diperkirakan akan dimulai di Fukushima pada 25 Maret 2021 mendatang.

"Saya pikir kemungkinan besar kami tidak akan mengadakan Olimpiade," ungkap warga yang bernama Hisashi Miyabe. "Dan saya lebih memilih pemerintah memutuskan untuk membatalkannya."

Sementara itu, seorang mahasiswa berusia 23 tahun bernama Yuki Furusho mengungkapkan ketakutannya jika belasan ribu atlet dari seluruh dunia memasuki Tokyo untuk berpartisipasi dalam Olimpiade. Terlebih lagi ada mutasi baru virus corona yang kini menggegerkan dunia.

"Saya rasa interaksi antara orang-orang akan menyebabkan penyebaran virus corona meluas, dan kemungkinan besar virus tersebut dapat bermutasi jika jumlah infeksi meningkat," pungkas Yuki. "Saya merasa itu agak menakutkan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait