Efek Samping Vaksin Corona Disebut Mirip Gejala Kanker Payudara, Ini Penjelasan Dokter
Health

Dr. Holly Marshall, ahli radiologi payudara di University Hospitals di Cleveland, mengungkapkan bahwa beberapa pasiennya yang sudah disuntik vaksin corona mengalami gejala mirip kanker payudara.

WowKeren - Setiap orang yang disuntik oleh vaksin corona (COVID-19) akan merasakan efek samping atau gejala yang berbeda-beda mulai yang ringan hingga berat. Salah satu efek samping yang menuai perhatian para dokter terjadi pada para wanita.

Beberapa wanita yang telah disuntik vaksin mengaku merasakan gejala yang mirip tanda umum kanker payudara. Dr. Holly Marshall, ahli radiologi payudara di University Hospitals di Cleveland, mengatakan bahwa beberapa pasiennya yang telah suntik vaksin COVID-19 telah mengalami adenopati aksila, yang juga dikenal sebagai pembengkakan kelenjar getah bening.

"Efek samping ini adalah respons normal tubuh terhadap vaksin. Kondisi itu menandakan tubuh membuat antibodi untuk melawan infeksi virus corona," jelas Dr Marshall dilansir dari Fox News, Jumat (5/2). Banyak pasien yang melaporkan efek samping ini telah menemukan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan yang disuntik.


"Kami juga melihat pembengkakan kelenjar getah bening pada pasien kanker payudara," jelasnya. "Jadi, itulah yang menjadi perhatian di sana. Jadi, kami selalu bertanya kepada semua orang yang menjalani mammogram pernah vaksin COVID-19 atau belum."

Beberapa peserta uji coba vaksin Pfizer-BioNTech juga melaporkan efek samping pembengkakan kelenjar getah bening, demam, menggigil, nyeri otot dan nyeri sendi. Hasil penelitian mencatat bahwa efek samping suntik vaksin COVID-19 ini lebih umum dialami mereka yang berusia antara 18 hingga 55 tahun.

Dr. Holly Marshall mengatakan bahwa banyak pasien yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening 2 sampai 4 hari setelah suntik vaksin COVID-19. Kemudian, pembengkakan mulai berkurang normalnya 2 sampai 4 minggu setelahnya.

Ia pun memperingatkan bahwa semua orang yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening lebih lama dari jangka waktu tersebut mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter. "Hal ini benar-benar menunjukkan pentingnya wanita melakukan skrining mammogram tahunan ketika sudah berusia 40 tahun dan jangan ditunda-tunda," pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru