Waspada! Korea Utara Mencoba Curi Teknologi Vaksin COVID-19 Buatan Pfizer
Dunia

Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan menduga bahwa Korea Utara (Korut) telah mencoba mencuri teknologi vaksin virus corona (COVID-19) dengan meretas data Pfizer Inc seperti yang dilaporkan media Yonhap.

WowKeren - Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) melaporkan adanya dugaan bahwa Korea Utara (Korut) telah mencoba untuk mencuri teknologi vaksin corona (COVID-19). Hal ini terbukti dengan adanya upaya peretasan data kepada Pfizer Inc.

Dikutip dari portal berita Yonhap, Rabu (17/2), melaporkan jika pada tahun 2020 lalu, peretas Korut mencoba membobol sedikitnya sembilan organisasi kesehatan, termasuk Johnson & Johnson, Novavax Inc, dan AstraZeneca. Badan intelijen Korsel mengatakan telah menggagalkan upaya Korut untuk meretas perusahaan Korsel yang mengembangkan vaksin virus corona.

Spionase digital terhadap badan kesehatan, ilmuwan vaksin, dan pembuat obat telah meningkat selama pandemi COVID-19 ketika kelompok peretas yang didukung negara berjuang untuk mendapatkan penelitian dan informasi terbaru tentang wabah tersebut. Korut sering dituduh beralih ke pasukan peretas untuk mengisi kas pemerintah yang kekurangan uang di tengah sanksi internasional yang melarang sebagian besar perdagangan internasional dengan negara tersebut.


Pakar kesehatan pun mengatakan jika para peretas negara itu mungkin lebih tertarik untuk menjual data vaksin yang dicuri daripada menggunakannya untuk mengembangkan vaksin rumahan. Korut sendiri bakal mendapatkan jatah vaksin COVID-19 terlepas nihil kasus di negaranya.

Hingga saat ini, Korut belum mengonfirmasi infeksi virus corona tetapi NIS mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan karena negara itu memiliki perdagangan aktif dan pertukaran orang-ke-orang dengan Tiongkok sebelum menutup perbatasan pada awal 2020.

Fasilitas COVAX akan menyalurkan 1,9 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India ke Korut. Tak hanya itu, Korut juga mendapatkan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca-Oxford pada paruh pertama tahun ini.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait