Tumor Pasien Kanker di Inggris Dilaporkan Mengecil Usai Terkena COVID-19 Parah
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Pasien berusia 61 tahun ini terinfeksi COVID-19 yang cukup parah. 4 bulan pasca sembuh, ia kembali memeriksakan diri dan mendapati tumor akibat kanker yang dialami sudah mengecil.

WowKeren - Seorang pria berusia 61 tahun di Inggris tak menyangka akan terinfeksi COVID-19 di tengah perjuangannya mengatasi limfoma Hodgkin. Namun yang lebih tak disangkanya, COVID-19 ternyata malah membuat ukuran tumor dari kankernya mengecil.

Sebagai informasi, limfoma Hodgkin adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik alias getah bening. Sistem getah bening sendiri merupakan salah satu pasukan kekebalan tubuh bersama-sama dengan sel darah putih.

Melansir Newsweek, tak disebutkan siapa pasien pemilik kisah menakjubkan ini. Hanya disebutkan sang pasien menderita COVID-19 yang cukup parah.

Ketika terinfeksi COVID-19, sang pasien sudah dalam kondisi kesulitan bernapas dan menjalani perawatan di rumah sakit selama 11 hari. Setelahnya ia diperbolehkan pulang dan pemulihan mandiri di rumah, bahkan kala itu sang pasien tak perlu mendapat imunokemoterapi.

Empat bulan kemudian, sang pasien melakukan check up terkait perkembangan kanker yang dideritanya. Yang tak disangka, jumlah nodus limfa (atau bisa digambarkan sebagai markas para pasukan tentara sel darah putih tubuh) yang membengkak akibat kanker ini berkurang drastis.

Dari citra yang ditampilkan, tampak banyak nodus limfa yang membengkak ketika sang pasien belum terkena COVID-19. Nodus limfa yang membengkak inilah yang menjadi tumor di kanker limfoma Hodgkin.


Lalu setelah ia terkena COVID-19, dapat dihitung jari jumlah nodus limfa yang membengkak. Itu pun tidak dalam ukuran yang luar biasa membesar seperti di citra pertama.

Belum ada penjelasan ilmiah terkait fenomena mengejutkan ini. Namun para peneliti menduga infeksi COVID-19 menyebabkan sistem imunitas tubuh menyerang sel-sel kanker.

"Kami berhipotesis bahwa infeksi SARS-CoV-2 memicu respons imun anti-tumor," tulis para peneliti dalam laporannya, dikutip pada Senin (26/4). "Seperti yang telah dijelaskan dengan infeksi lain dalam konteks limfoma non-Hodgkin tingkat tinggi."

Namun Kepala Perawat Kanker di Pusat Riset Kanker Inggris, Martin Ledwick, menilai terlalu dini untuk menyimpulkan ada kaitan antara kedua fenomena ini. "Bisa jadi nini semua hanya kebetulan," kata Ledwick.

"Semua yang tengah menjalani perawatan kanker harus mengikuti saran dari dokter," imbuhnya. "Termasuk melindungi diri mereka dari paparan COVID-19. Kami juga mendorong semua untuk mengikuti program vaksinasi."

Sedangkan Guru Besar Pengobatan di Universitas East Anglia, Paul Hunter, berharap fenomena ini tidak membuat pasien kanker menjadi gegabah dan sengaja memaparkan diri kepada COVID-19. "Bisa jadi malah menyebabkan kematian datang lebih cepat. Tumor memang bisa menghindari sistem kekebalan dan dalam kasus ini infeksi COVID tampaknya mampu memicu sistem kekebalan dengan sangat efektif," paparnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait