Singapura Berencana Tak Hitung Pasien COVID-19 Bergejala Ringan, Demi Turunkan Angka Kasus?
Pixnio
Dunia

Singapura berencana memperkenalkan kembali 'new normal' seiring dengan semakin terkendalinya wabah COVID-19, termasuk dengan menghapus jumlah pasien gejala ringan dari hitung kasus harian.

WowKeren - Singapura memang menjadi salah satu negara dengan tingkat pengendalian wabah COVID-19 yang cukup baik. Ditambah dengan tingkat vaksinasi yang baik, tak heran bila Singapura kembali mengampanyekan gerakan "new normal" yang berimplikasi terhadap beberapa kebijakan.

Termasuk di antaranya dengan memodifikasi penghitungan kasus harian. Disebutkan bahwa Singapura tak akan lagi mencantumkan pasien COVID-19 dengan gejala ringan serta tidak perlu dirawat di rumah sakit dalam metode hitung kasus harian.

"Seiring dengan semakin banyaknya warga yang divaksin, cara Singapura memonitor angka infeksi COVID-19 harian akan berubah," ujar Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Young kepada Straits Times. Disebutkan bahwa kebijakan tersebut direkomendasikan otoritas tinggi Singapura, dengan Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

"Seperti cara kami melacak infeksi influenza, Singapura akan memonitor mereka yang mengalami gejala berat atau berapa banyak ruang ICU yang terpakai," jelas Gan, dikutip dari UPI, Kamis (1/7). "Warga terinfeksi (dengan gejala ringan) diperkenankan menyembuhkan diri di rumah. (Sehingga) kami tidak terlalu khawatir sistem kesehatan akan tumbang."


Yang berubah lagi adalah Kemenkes Singapura tidak akan lagi menyediakan informasi lokasi warga terinfeksi virus Corona. Kemenkes Singapura juga tidak akan memberi informasi tanggal kapan mereka dinyatakan positif COVID-19, demikian dilaporkan Straits Times pada Rabu (30/6).

Lebih jauh dituturkan, pemerintah Singapura saat ini mengaku akan lebih fokus dalam upaya pencegahan wabah COVID-19 makin meluas. "Memvaksinasi (lebih banyak) populasi kami dan memulai proses transisi menuju new normal," imbuh otoritas Singapura.

Laporan CNN menyebutkan, dua pertiga populasi Singapura sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 per awal Juli 2021. Dan sejak pandemi terjadi, Singapura "hanya" melaporkan 36 terkait, meski beberapa waktu belakangan berbagai klaster kasus positif ditemukan di negeri singa.

Singapura mungkin menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang kini "tenang" menghadapi COVID-19. Beberapa negara tetangganya seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, hingga Thailand kini masih berjibaku melawan ledakan kasus positif.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait