Prihatin, Tantri Kotak Cerita Pengalaman Pribadi Akui Tahu Sulitnya di Posisi Pedagang Kaki Lima
instagram/tantrisyalindri
Selebriti

Prihatin dengan nasib para pedagang kaki lima di era pandemi saat ini, Tantri Kotak ceritakan pengalaman pribadi sebut pernah rasakan sulitnya ada di posisi mereka.

WowKeren - Penyanyi Tantri Kotak bagikan sebuah foto candid tak biasa saat bersama sang suami di akun Instagram miliknya. Pasalnya bukan hanya terkesan romantis, namun ada cerita haru yang juga dibagikan oleh Tantri lewat unggahannya tersebut.

Dalam foto itu Tantri tampak sedang berdiri di depan pedagang kaki lima seolah tengah menunggu pesanannya dibuat. Sementara itu melalui kolom caption, Tantri membahas perihal nasib para pedagang di era pandemi yang mengharuskan dijalankannya aturan PPKM. “PPKM vs #RamaikanKQ5,” ujarnya mengawali.

Tantri mengaku tahu betul sulitnya nasib hingga rasanya berada di posisi para pedagang tersebut. Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran ia berkaca pada pengalaman pribadinya dulu yang juga pernah berjualan untuk sekadar bisa memiliki uang jajan.

Saya pernah ada di posisi mereka, dan saya tau sulit sekali rasanya,” ungkap Tantri. “Dulu waktu SMA, saya jualan p*p ice untuk bisa dapetin uang jajan tanpa minta orang tua, ibu saya jualan nasi uduk paginya siang ke sore jualan sayur,” tuturnya bercerita.


Itu setelah kondisi ayah saya yang kena struk ringan dan harus pensiun dini. Jadilah kami mencoba berdagang untuk bisa dapat uang minimal untuk harian,” sambungnya. “Saat sudah punya penghasilan dari Kotak sempet juga kerjasama dengan beberapa orang buka restoran steakology tapi ternyata bisnis dengan banyak orangpun ga semulus yang dibayangkan, akhirnya mencoba buka rumah makan/depot sendiri, terjun ke pasar dan ngelayanin sendiri, rasanya? BERAT!

Tantri tak memungkiri jika status sebagai artis memberikan sedikt kemudahan dalam segi promosi kala itu. Namun untuk bisnis yang dijalaninya sendiri tak selalu mulus dan ramai pembeli, ada kalanya ia juga mengalami masa-masa sepi dan kendala lainnya.

Dari pengalaman sendiri ini lah Tantri prihatin dan bisa merasakan langsung sulitnya menjadi pedagang. “Saya ngerasain banget susahnya jadi pedagang, pendapatan yang fluktuatif, buang makanan sisa klo ga laku, dan pernah buntung daripada untung,” ungkapnya.

Dari kepedulian ini pula Tantri bersuara terkait kebijakan PPKM yang mengharuskan para pedagang tutup di jam malam. Menilai solusi tersebut kurang pas, Tantri menyarankan tentang edukasi yang justru seharusnya getol dilakukan kepada para pembeli untuk menghindari membuat kerumunan saat membeli di pedagang kaki lima.

Melihat kondisi saat ini yang berjuang untuk dpt upah harian tapi harus menutup dagangan mereka di jam malam, dimana banyak orang yang suka makan malam rasanya kurang pas, saya jarang bersuara untuk hal ini, tapi saya tergelitik untuk mengungkapkan perasaan saya," ujar Tantri Kotak. "Yang salah bukan dagangannya, mereka berjuang mencari nafkah untuk keluarga, hanya tinggal mengedukasi orang yang beli tanpa harus makan di tempat mungkin lebih tepat dibanding harus menutup dagangan karena terlihat ada kerumunan. Take away, ojek online bisa membantu dagangan mereka bahkan tetap bisa membantu ekonomi para ojol,” tandas Tantri.

(wk/sept)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait