Sentil Sense of Crisis, Jokowi Cuma Izinkan Menteri Ini ke Luar Negeri Saat PPKM Darurat
Twitter/jokowi
Nasional

Presiden Joko Widodo 'menyentil' menterinya yang kedapatan ke luar negeri selama PPKM Darruat. Kini Jokowi pun menegaskan hanya satu menteri yang boleh ke luar negeri.

WowKeren - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tengah berlaku sampai Selasa (20/7) pekan depan. Berbagai pembatasan aktivitas dan mobilitas ketat diberlakukan, yang kini turut disentil Presiden Joko Widodo.

Secara spesifik, Jokowi menyoroti aktivitas para menteri ke luar negeri yang kini dilarang olehnya. Disampaikan lewat Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jokowi kini hanya mengizinkan satu menteri untuk bepergian ke luar negeri, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Pramono menjelaskan, Jokowi meminta agar para menteri memiliki sense of crisis di tengah PPKM Darurat. Sebab kasus COVID-19 Indonesia terus melonjak setiap harinya, bahkan mulai disebut-sebut sebagai episentrum penyebaran wabah dunia.

"Presiden telah menegaskan bahwa dalam PPKM Darurat ini tentunya sense of crisis seluruh Kementerian/Lembaga para pemimpin itu harus ada," tutur Pramono dalam siaran persnya, Jumat (16/7). Karena itulah Jokowi menegaskan tidak boleh ada menteri yang pelesiran ke luar negeri kecuali Menlu Retno.


Kalau memang harus melakukan perjalanan ke luar negeri karena tugas, Jokowi meminta para menteri untuk meminta izin darinya secara langsung. Sedangkan terkait dengan izin untuk Retno, diterangkan Pramono karena sesuai dengan bidang pekerjaan Retno.

"Untuk itu seluruh menteri kepala lembaga dilarang untuk bepergian ke luar negeri. Yang boleh bepergian ke luar negeri hanya Menteri Luar Negeri karrna memang sesuai dengan bidang tugasnya," terang Pramono dikutip pada Sabtu (17/7). "Yang lainnya kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapatkan izin secara langsung dari Bapak Presiden."

"Sentilan" ini sendiri muncul setelah beberapa menteri dilaporkan terbang ke luar negeri meski masih PPKM Darurat. Namun yang cukup mengejutkan, beberapa waktu lalu beredar isu bahwa anak dan menantu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto malah pelesiran ke luar negeri.

Di sisi lain, PPKM Darurat masih berlaku dan terus ditegakkan di berbagai daerah Indonesia. Namun nyatanya kasus positif COVID-19 terus bertambah setiap hari, bahkan sudah melampaui 50 ribu kasus per hari.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, memprediksi wabah baru akan melandai bulan September. Karena itulah, belakangan opsi perpanjangan PPKM Darurat sampai empat pekan bergaung kencang.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait