Harga Vaksin Pfizer dan Moderna Mulai Naik di Eropa
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Neave Barker dari Al Jazeera yang berada di London, mengatakan kenaikan harga mencerminkan permintaan yang berkelanjutan untuk dosis yang efektif dari kedua merek tersebut.

WowKeren - Dua produsen vaksin COVID-19 yang dinilai paling efektif, Pfizer dan Moderna, telah menaikkan harga kontrak pasokan terbaru mereka di Uni Eropa (UE). Laporan ini disampaikan oleh surat kabar Financial Times (FT).

Harga baru untuk dosis Pfizer adalah 19,50 euro (23,15 dolar AS). Jumlah ini naik dibandingkan dengan harga sebelumnya yang hanya berkisar di angka 15,50 euro (18,39 dolar AS). Sementara itu, harga dosis vaksin Moderna ditetapkan pada 25,50 dolar AS menurut kontrak, dibandingkan dengan 22,60 dolar AS dalam kesepakatan pengadaan pertama. Angka ini sebetulnya lebih rendah dari yang disepakati sebelumnya yakni 28,50 dolar AS karena pesanannya lebih besar.

Neave Barker dari Al Jazeera, yang berada di London, mengatakan kenaikan harga mencerminkan permintaan yang berkelanjutan untuk dosis yang efektif. Ini juga bisa jadi menunjukkan bahwa pemerintah telah menjadi "pemirsa tawanan" bagi perusahaan farmasi. Sementara itu, suntikan booster tengah dipertimbangkan untuk diberikan sebagai upaya meningkatkan efektivitas.


"Negara-negara UE ingin membasmi penyebaran varian Delta," katanya. "Dan Uni Eropa dan negara-negara di luar sedang mempertimbangkan kemungkinan pemberian suntikan booster untuk meningkatkan kemanjuran."

Namun dari pihak Pfizer sendiri mereka menolak berkomentar terkait kontrak dengan Komisi Eropa (EC), dengan alasan kerahasiaan. "Di luar kontrak yang disunting yang diterbitkan oleh EC, kontennya tetap rahasia dan kami tidak akan berkomentar," kata Pfizer.

Pekan lalu, Komisi Eropa mengatakan bahwa Uni Eropa berada di jalur untuk mencapai target vaksinasi penuh setidaknya 70 persen dari populasi orang dewasa pada akhir September. Pada bulan Mei lalu, Eropa mengatakan jika mereka berharap untuk mendapatkan lebih dari satu miliar dosis vaksin melalui empat perusahaan farmasi.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak negara-negara kaya untuk berbagi dosis vaksin daripada melakukan suntikan booster. Hal ini mengingat wabah baru meningkat pesat di negara-negara di Asia dan Afrika. Di wilayah-wilayah tersebut, populasi yang memiliki akses ke vaksinasi jauh lebih kecil.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait