Suster Jerman Suntik 8.500 Orang dengan Larutan Garam, Ternyata Kelompok Anti Vaksin Corona?
AFP
Dunia

Seorang perawat di Jerman diringkus karena diduga mengganti hingga 8.500 dosis vaksin COVID-19 dengan larutan garam. Kini para korban siap divaksin ulang untuk berjaga-jaga.

WowKeren - Beberapa waktu lalu Indonesia digegerkan dengan kasus penyuntikan vaksin kosong yang sempat ikut ditangani pihak kepolisian. Namun berbeda cerita dengan di Jerman, di mana seorang perawat diduga mengganti cairan vaksin COVID-19 dengan larutan garam (saline solution).

Meski larutan garam bukan bahan yang berbahaya bila disuntikkan ke tubuh manusia, namun ribuan orang yang menjadi korban oknum perawat ini merupakan orang-orang berusia lanjut yang sangat memerlukan manfaat vaksin COVID-19. Dan belakangan muncul pula dugaan perawat tersebut berasal dari kelompok yang skeptis terhadap vaksin COVID-19.

Polisi mengungkap perawat tersebut telah beberapa kali mengunggah pandangan skeptisnya terhadap vaksin COVID-19 di media sosial. Perawat ini juga kerap mengkritik kebijakan pembatasan mobilitas demi mengendalikan wabah COVID-19. Meski demikian polisi mengaku masih akan menyelidiki lebih jauh apa motivasi di balik aksinya mengganti 8.500 lebih vaksin dengan larutan garam.

Insiden ini terjadi di sebuah pusat vaksinasi di Friesland, sebuah distrik pinggiran di wilayah utara Jerman. Oknum perawat ini bertanggung jawab menyiapkan jarum suntik.


Otoritas awalnya menduga sang perawat mengganti satu vial vaksin COVID-19, atau setara dengan 6 dosis vaksin COVID-19. Namun belakangan polisi mencurigai sang perawat sudah "mencicil" aksinya selama sepekan, sehingga sekitar 8.557 orang terdampak aksinya dan kini telah dipanggil untuk menjalani penyuntikan ulang.

Media The New York Times menyebut sang perawat masih diinvestigasi dan belum ditentukan akan dikenai pasal kriminal atau tidak. Meski demikian, media Jerman NDR menyatakan kasus perawat ini sudah diserahkan kepada unit khusus investigasi kasus kriminal termotivasi politik.

Meski demikian, kuasa hukum sang perawat mengaku hanya mengganti satu vial vaksin COVID-19 dengan larutan garam. Namun hingga kini polisi masih terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan lebih jauh.

Di sisi lain pemerintah Eropa tengah dihadapkan dengan aktivis antivaksin. Bahkan beberapa di antara penggagas serta aktivisnya merupakan mantan tenaga kesehatan, termasuk eks perawat Kate Shemirani yang mengunggah video konspirasi di YouTube.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait