Drone AS Gagalkan Bom Bunuh Diri ISIS-K, Ternyata Ikut Tewaskan Anak-Anak dan Warga Sipil
AP/Khwaja Tawfiq Sediqi
Dunia

Drone AS meluncurkan misil yang diklaim berhasil meledakkan mobil yang diduga untuk aksi bom bunuh diri. Sayangnya serangan drone ini juga menewaskan anak-anak dan warga sipil.

WowKeren - Upaya evakuasi warga asing dan Afghanistan pasca penguasaan Taliban diwarnai dengan huru-hara aksi terorisme. Kelompok ekstremis terafiliasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS / ISIL) yang berada di Afghanistan (ISKP / ISIS-K) diketahui melancarkan serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Kabul.

Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang terdampak peristiwa itu pun bersumpah akan membalas aksi terorisme yang ada. Salah satunya dengan melakukan serangan drone pada Minggu (29/8) di Kabul, Afghanistan, waktu setempat.

AS mengklaim serangan tersebut ditujukan untuk menggagalkan aksi bom bunuh diri. Setelah drone melakukan penyerangan, mobil yang diduga untuk aksi bom bunuh diri itu kemudian meledak lebih hebat, yang disebut AS sebagai klaim meyakinkan terdapat bahan peledak milik ISIS-K di dalamnya.

"Pasukan militer AS melakukan aksi pertahanan diri tanpa awak dengan menembak sebuah kendaraan di Kabul," jelas Juru Bicara Pusat Komando AS (CENTCOM), Kapten Bill Urban. "Menyingkirkan ancaman ISIS-K terhadap Bandara Internasional Hamad Karzai."


"Kami yakin kami sudah berhasil menembak target. Ledakan besar yang menyusul setelahnya dari kendaraan membuktikan keberadaan sejumlah besar bahan peledak," sambung Kapten Urban. "Kami saat ini sedang memeriksa dampak terhadap warga sipil meski kami sejauh ini tidak mendeteksi. Kami terus waspada terhadap potensi ancaman di masa depan."

Namun mengutip kesaksian warga sekitar kepada Al Jazeera, terdapat setidaknya 3 anak-anak dan 6 warga sipil yang meninggal dalam serangan tiba-tiba tersebut. Beberapa media juga menyebut sebuah keluarga, dengan 9 anggota termasuk 6 orang anak-anak, meninggal dalam serangan drone tersebut.

Serangan drone tiba-tiba itu pun banyak dikritik, termasuk dari Taliban. "Sangat tidak dibenarkan melakukan operasi militer di tanah orang lain dan seharusnya AS menginformasikan kepada Taliban terlebih dahulu," kata Juru Bicara Taliban, Bilal Kareemi, kepada CNN, dikutip pada Senin (30/8).

Sementara pejabat senior AS menyatakan kepada kantor berita Associated Press (AP) bahwa serangan hari Minggu kemarin dilakukan setelah beberapa orang menginformasikan adanya ledakan di perumahan sekitar Bandara Kabul. Drone militer AS lantas menembakkan misil Hellfire ke mobil yang dicurigai mengandung bahan peledak tersebut dengan maksud menghentikan potensi terjadinya bom bunuh diri.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait