Thailand Pastikan Tak Ada Kasus COVID-19 Varian Mu, Minta Warga Tak Panik
AFP/Mladen Antonov
Dunia

Saat ini, varian Mu diperkirakan menyumbang kurang dari 0,1 persen dari infeksi global, tetapi telah ditemukan di AS, Inggris, dan Jepang, serta 36 negara lainnya.

WowKeren - Di luar varian COVID-19 Delta, ada varian baru yang mulai menarik perhatian, varian Mu. Varian ini telah menyebar ke sejumlah negara.

Namun, pemerintah Thailand menyatakan bahwa varian tersebut tidak ditemukan dalam kasus COVID-19 di negara itu. Bangkok Post melaporkan bahwa Dr Supakit Sirilak dari Departemen Ilmu Kedokteran mengatakan tidak ada kasus Mu di Thailand dan telah mendesak masyarakat untuk tidak panik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut Mu atau B.1.621 sebagai varian yang menarik, karena bisa lebih tahan terhadap vaksin. Saat ini, varian Mu diperkirakan menyumbang kurang dari 0,1 persen dari infeksi global, tetapi telah ditemukan di AS, Inggris, dan Jepang, serta 36 negara lainnya.

Di Thailand, varian Delta yang sangat menular masih merupakan strain yang dominan. Strain Delta, Gamma, Beta, dan Alpha semuanya terdaftar sebagai varian yang menjadi perhatian karena sifatnya yang sangat menular.


Menurut laporan Bangkok Post, Supakit mengatakan Thailand juga tetap bebas dari varian lainnya, C.1.2. Varian itu saat ini tidak terdaftar sebagai varian yang menarik atau mengkhawatirkan, mengingat hanya menyumbang 3 persen dari infeksi di Afrika Selatan.

"Kedua varian tidak memiliki bukti yang dikonfirmasi untuk kemampuan mereka untuk transmisi yang lebih cepat atau untuk mengurangi efisiensi vaksin," ujarnya. "Jadi, tolong jangan panik dan kami akan memantau situasi dengan cermat."

Sementara itu, Departemen Ilmu Kedokteran mengatakan Delta menyumbang 97,6 persen infeksi di Bangkok, sedangkan sisanya adalah kasus varian Alpha. Di luar Bangkok, Delta menyumbang 84,8 persen infeksi, dengan 9,5 persen Alpha, dan 5,7 persen Beta. Strain Beta, sebelumnya dikenal sebagai varian Afrika Selatan, saat ini hanya dilaporkan di selatan negara itu.

Supakit mengatakan departemennya berencana untuk mengumpulkan setidaknya 10.000 sampel virus dari berbagai kelompok untuk melakukan sekuensing seluruh genom. Diperkirakan sebagian besar sampel akan berasal dari Phuket mengingat di wilayah tersebut jumlah penduduk yang sudah divaksin sudah cukup tinggi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait