Hasil Penyelidikan Polri Tak Temukan Kebocoran Data di eHAC, Kemenkes Pastikan Data Pengguna Aman
Nasional

Dugaan kebocoran data pada aplikasi eHAC kini telah menemukan titik terang. Polri menyatakan hasil penyelidikannya tidak menemukan adanya indikasi yang mengarah ke dugaan kebocoran data.

WowKeren - Perkembangan mengenai dugaan kebocoran data di eHAC, sebelumnya, polisi telah memutuskan untuk menyetop penyelidikan atas kasus tersebut. Hal ini lantaran pihaknya tidak menemukan adanya upaya untuk pengambilan data.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Maruf menuturkan bahwa hasil penyelidikan pihak Mabes Polri menyatakan tidak menemukan adanya kebocoran data pada eHAC. "Polisi juga tidak menemukan upaya pengambilan data dari server eHAC," terang Anas dalam keterangan tertulis, Kamis (9/9).

Anas menerangkan bahwa penyelidikan dugaan kebocoran data eHAC itu telah dihentikan oleh Tim Siber Polri. "Kepolisian resmi menghentikan penyelidikan terhadap dugaan kasus kebocoran data di aplikasi sitem eHAC," imbuhnya.

Maka dari itu, Anas memastikan bahwa seluruh data pengguna aplikasi eHAC tidak ada yang bocor dan aman dalam perlindungan. Ia lantas meminta masyarakat agar tidak khwatir akan hal itu, sebab data pengguna tetap aman dan kini telah diintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi.


Seperti yang diketahui, mengenai dugaan kebocoran data pada aplikasi eHAC ini, dilaporkan oleh VPN Mentor. Laporan tersebut telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diterima oleh Kemenkes pada 23 Agustus lalu.

Saat menerima laporan tersebut, Kemenkes langsung melakukan tindakan perbaikan pada sistem eHAC. Kemudian, pihaknya melakukan koordinasi dengan Kominfo, BSSN, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk melakukan proses investigasi sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber.

Di sisi lain, Anas meminta masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan mengunduhnya dari sumber terpercaya atau resmi. Aplikasi itu sendiri telah tersimpan di pusat data nasional dan sudah dilakukan oleh BSSN yakni IT Security Assessment.

Sebelumnya, Kemenkes juga telah dengan tegas membantah adanya kebocoran data di aplikasi eHAC. Selain tidak ada kebocoran dalam sistem eHAC, pihaknya juga menegaskan tidak juga terjadi dengan kemitraannya.

Kemudian, Kemenkes juga menegaskan bahwa dugaan kebocoran data pada eHAC itu tidak berkaitan dengan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi tersebut memiliki fungsi untuk memantu perkembangan COVID-19 di masyarakat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait