Inggris Batal Wajibkan Paspor Vaksin COVID-19 Untuk Pengunjung Kelab Malam
AFP
Dunia

Adapun keputusan ini diumumkan beberapa hari setelah Menteri Vaksin pemerintah dan Sekretaris Budaya menyarankan bahwa paspor vaksin masih diperlukan, meski ada penentangan dari anggota parlemen.

WowKeren - Rencana Inggris untuk mewajibkan paspor vaksin COVID-19 untuk pengunjung kelab malam dan acara-acara keramaian lain mulai 1 Oktober 2021 akhirnya ditunda. Keputusan ini diumumkan Sekretaris Kesehatan Inggris pada Minggu (12/9), di tengah tentangan dari beberapa pendukung pemerintah Konservatif di Parlemen.

Adapun keputusan "putar balik" ini diumumkan beberapa hari setelah Menteri Vaksin pemerintah dan Sekretaris Budaya menyarankan bahwa paspor vaksin masih diperlukan, meskipun ada penentangan dari anggota parlemen. Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan pemerintah telah mengesampingkan gagasan paspor vaksin untuk saat ini, tetapi dapat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut jika kasus COVID-19 kembali meningkat secara eksponensial.

"Kami telah melihatnya dengan baik dan sementara kami harus menyimpannya sebagai opsi potensial, saya senang mengatakan bahwa kami tidak akan melanjutkan rencana untuk paspor vaksin," tutur Javid kepada BBC.

Sumber-sumber pemerintah mengatakan bahwa peringatan mengerikan pada awal musim panas tentang kasus COVID-19, rawat inap, dan tingkat kematian sebagai akibat dari pencabutan hampir semua pembatasan masih belum terbukti. Sehingga paspor vaksin dinilai masih belum diperlukan dalam waktu dekat.

Perdana Menteri Boris Johnson disebut akan mengkonfirmasi keputusan tersebut pada Selasa (14/9). Ia dijadwalkan mengadakan konferensi pers untuk mempersiapkan orang-orang menghadapi musim dingin yang sulit, dengan langkah-langkah seperti pemakaian masker dan jarak sosial mungkin akan diperkenalkan kembali di tingkat nasional atau lokal.


"Perdana Menteri tidak menginginkan tindakan baru tetapi kami tidak dapat mengesampingkannya. Jika kita tidak ingin penguncian lagi, kita mungkin harus menggunakan opsi lain – pertanyaannya adalah seberapa eksplisit kita ingin tentang apa yang akan terjadi," tutur orang dalam senior Whitehall kepada The Guardian.

Diketahui, anggota Partai Konservatif yang berkuasa telah menyatakan keberatan atas kebijakan paspor vaksin. Mereka menilai kebijakan tersebut sebagai beban yang tidak dapat diterima pada bisnis dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia penduduk.

Gagasan yang mengharuskan orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif baru-baru ini untuk COVID-19 tidak nyaman bagi banyak orang di Inggris. Mengingat warga umumnya tak diharuskan membawa dokumen identifikasi di Inggris.

Di sisi lain, negara Eropa lainnya telah menerapkan kebijakan serupa dengan mewajibkan orang-orang menunjukkan dokumen vaksinasi sebagai salah satu cara membuka kembali kegiatan masyarakat. Meski demikian, aturan terkait dokumen vaksinasi ini sangat bervariasi.

Masing-masing dari 16 negara bagian Jerman memiliki aturan yang sedikit berbeda tentang apa yang diperlukan. Tetapi secara umum, warga diharuskan menunjukkan tes negatif, vaksin, atau sertifikat pemulihan sebelum diizinkan untuk berpartisipasi dalam makan malam, minum, atau menari di dalam ruangan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait